Jembatan Gantung Situ Gunung, Terpanjang di Indonesia?

by - 3/11/2021 03:32:00 PM

jembatan gantung situ gunung

Jembatan Gantung Situ Gunung sepanjang 243 meter ini disebut-sebut sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Predikat itu menarik perhatian Penulis untuk datang ke jembatan yang terletak di Sukabumi ini. 

Cara menuju Jembatan Situ Gunung

1. Dari Jakarta menggunakan KRL tujuan Bogor terlebih dahulu. Lalu Sobat bisa berjalan kaki menuju Stasiun Paledang selama kurang lebih 15 menit (optional bisa menggunakan ojek juga). Dari stasiun Paledang terdapat Kereta Api lokal menuju Stasiun Cisaat di Sukabumi. Tiket bisa dibeli di laman resmi KAI atau Traveloka dkk. Namun saat ini Kereta Api tersebut sudah lama belum beroperasi lagi semenjak pandemi.

2. Cara kedua menggunakan angkutan Colt dari Bogor ke Sukabumi. Penulis melihat ada banyak Colt mini berwarna merah yang melintas di sepanjang jalan, di bagian depan dan belakang mobil terpampang tulisan Bogor-Sukabumi. Namun estimasi waktu tidak menentu, karena lalu lintas menuju Sukabumi itu banyak titik macetnya. 

3. Dari dua opsi di atas Penulis lebih menyarankan sobat menggunakan kereta api (jika sudah beroperasi lagi). Karena belum beroperasi jadinya Penulis menggunakan opsi yang ketiga yaitu berkendara motor dari Jakarta menuju Sukabumi. Ini cara yang paling melelahkan dan sepertinya Penulis tidak akan mengulangi cara ini lagi jika ke Sukabumi. 

Sabtu, 5 Maret 2021. Penulis berangkat dari Jakarta saat jarum jam menunjuk angka sepuluh. Sudah terlalu siang untuk berpergian. Belum sampai Bogor saja sudah berjumpa dengan kemacetan di sekitaran Lippo Kramat Jati dan kawasan pasar Cibinong. Alhasil tiba di Bogor pukul 11.30 WIB, lalu berhenti sebentar untuk makan siang di sebuah warteg. 

jalan bogor sukabumi

simpangan menuju jembatan situ gunung

Perjalanan kembali dilanjutkan pukul 12 siang. Banyak bus dan angkot yang lalu lalang, begitu juga dengan truk-truk besar, membuat penulis harus berkonsentrasi jika ingin mendahului. Indahnya Gunung Salak dapat terlihat dengan jelas di saat cuaca sedang cerah. Penulis tiba di simpangan jalan menuju Jembatan Situ Gunung pukul 14.28 WIB. jarak dari simpangan ini menuju lokasi jembatan sekitar 10 km lagi. 

Harga Tiket Masuk ke Jembatan Situ Gunung

new normal di tempat wisata situ gunung

Menurut Penulis pengelolaan tempat wisata ini sangat rapi serta turut mendukung penerapan protokol tempat wisata di masa pandemi. Tiap pengunjung diperiksa suhu, disediakan hand sanitizer di beberapa titik dan Banner himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan yang terpajang di dekat pintu masuk.

Jembatan Situ Gunung termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) . Pengunjung akan menjumpai dua loket jika berkunjung ke sini. Loket pertama yaitu tiket masuk kawasan, setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 18.500. Lalu yang kedua yaitu tiket masuk jembatan dengan tarif Rp 50.000, berbentuk gelang kertas yang sudah ada barcodenya.

welcome drink di situ gunung

Setelah membeli tiket masuk,  Penulis mengambil welcome drink berupa kopi hangat, sepotong rebusan ubi  dan pisang. Lalu membawanya ke tempat duduk di depan panggung Teater yang menampilkan pertunjukan musik khas Jawa Barat. 

Keindahan dan Lanskap Jembatan Situ Gunung

jalan kaki menuju jembatan situ gunung

Meski sudah menunjukkan pukul tiga sore, pengunjung masih ramai. Penulis bertanya kepada seorang petugas terkait jam tutup melewati jembatan, jawabannya adalah pukul enam sore. Masih cukup waktunya untuk bersantai.

Jarak panggung teater menuju ke lokasi jembatan tidak begitu jauh. Hanya sepuluh menit saja sudah sampai dengan berjalan kaki. Tiap pengunjung wajib menggunakan sabuk pengaman beserta karabiner, gunanya untuk antisipasi jika terjadi angin kencang atau guncangan ketika  melewati jembatan. 

jembatan gantung situ gunung sukabumi jawa barat

Alas papan jembatan terbuat dari kayu ulin Papua, yang terkenal kuat dan tahan dari perubahan suhu dan rayap. Jenis kayu yang juga digunakan pada anak tangga di Piaynemo Raja Ampat. Lanskap perbukitan dan pepohonan rimbun menjadi sasaran objek foto Penulis. 

Terlihat juga monyet-monyet yang bergelantungan di pohon, membuat dahan-dahannya bergerak. Tips berkunjung ke sini yaitu kalau mau datang disarankan pagi-pagi sekali atau menjelang kawasan wisata tutup. Supaya area foto clear dan tidak terlalu bocor.

Pertanyaan yang masih mengawang di pikiran Penulis adalah benarkah jembatan gantung ini merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara? Karena di Lahat, Sumatera Selatan terdapat jembatan gantung yang membentang panjang di atas Sungai Lematang tepatnya di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat. Namun Penulis belum mengetahui pasti panjang jembatan gantung di Lahat tersebut.

 Keindahan Curug Sawer

warung di dekat curug sawer

Jembatan Situ Gunung fungsinya tidak hanya sebagai penghias wisata saja, melainkan berfungsi untuk menghubungkan akses menuju Curug Sawer. Tanda penunjuk arah menuju curug ini sangat jelas, jaraknya juga tidak terlalu jauh. Di pertengahan jalan menuju curug terdapat warung-warung yang berjejer beserta musola untuk salat. 

aliran sungai di curug sawer

Aliran sungai yang mengalir jernih menjadi penanda sebentar lagi tiba di lokasi curug. Pengunjung dapat menikmati keindahan Curug dari atas Jembatan. Buncahan air curug yang jatuh membuat percikan, terasa ke badan Penulis.

curug sawer situ gunung sukabumi

Pengunjung dilarang untuk mandi di sekitar pusaran jatuhnya air terjun, sudah ada tali pembatasnya.  Jika lelah setelah berjalan, Pengunjung dapat duduk di atas batu besar sambil meluruskan kaki atau mandi di aliran sungainya saja. Pukul lima sore, penulis pun kembali ke lokasi parkiran. Bagi sobat yang tidak membawa cash yang cukup, terdapat gerai ATM BRI di dekat lokasi parkiran.

Penginapan di Dekat Situ Gunung

Di Situ gunung juga terdapat camping ground, Sobat bisa membawa tenda dan mendirikannya setelah membayar retribusi. Penulis memilih untuk kembali ke Jakarta pada hari itu juga, ide yang nekat karena motoran pada malam hari. 

Di tengah perjalanan pulang, syukurlah hujan deras mengguyur sehingga membuat ide nekat itu urung. Hujan yang berlangsung lama dan awet membuat Penulis berpikir untuk mencari penginapan terdekat. Dapatlah Hotel Rafflesia, harga yang tertera di aplikasi cukup murah sekitar seratus ribuan. Namun setibanya di sana rupanya kamar sudah habis. 

Hujan pun masih berlangsung dengan deras, baju pun sudah basah kuyup. Karena tidak ingin menunggu terlalu lama akhirnya Penulis mengikuti saran receptionist hotel untuk mencoba bertanya ke hotel Augusta yang letaknya bersebelahan dengan Hotel Rafflesia

Rp 250.000 untuk kamar yang tersisa. Tanpa pikir panjang Penulis langsung deal, daripada kembali repot balik arah ke Kota. Hujan juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda.  Setibanya di kamar hotel, Penulis langsung mengganti pakaian kering yang terlindung di dalam tas (untung saja bawa cover bag).

Keesokan harinya pukul tujuh pagi, Penulis memanfaatkan fasilitas sarapan gratis di hotel. lalu kembali memacu motor menuju Jakarta. Sebetulnya masih ada satu destinasi wisata lagi yang berdekatan dengan jembatan gantung, yaitu Danau Situ Gunung. Akan tetapi Penulis tidak ke sana.

Kapok motoran dari Jakarta ke Sukabumi lagi :D.


You May Also Like

0 komentar