• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

stadion-jakabaring

Mangcek, bikcek. Kali ini saya kembali membahas kota Palembang. Sama seperti Jakarta, tidak akan habis bahasan tentang kota ini.  Palembang merupakan tempat transit saya sebelum balik ke kampung halaman. Jadi sebelum lanjut naik kereta api atau travel biasanya saya akan singgah dulu ke Palembang. 

Palembang adalah kota pertama di Indonesia yang mengoperasikan LRT. Kehadiran moda transportasi kereta layang ini mempermudah mobilitas warga karena rutenya membentang dari bandara hingga kawasan Jakabaring. Tiap stasiun juga menjangkau tempat-tempat strategis atau ikonik di Palembang. Salah satunya adalah Stasiun Jakabaring yang berlokasi di kawasan stadion utama Gelora Sriwijaya Jakabaring atau Jakabaring sport city. Tarif dari stasiun bandara menuju stasiun Jakabaring adalah 10 ribu rupiah.

stasiun-dekat-stadion-jakabaring

jakabaring-sport-city 

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) sering digunakan untuk gelaran pertandingan internasional. Kabar terbaru Timnas Indonesia akan bertanding melawan Brunei dalam kualifikasi piala dunia di Stadion berkapasitas 23 ribu penonton ini. Kabar bagus, sesekali Timnas main di luar Jawa lah. Jangan di kota itu-itu mulu (Jakarta, Solo, Bandung, Surabaya). Esok lusa timnas saya sarankan main di Kalimantan juga, ada stadion megah di sana yaitu Batakan di Balikpapan. Bisa juga main di Stadion Papua Bangkit di Jayapura, ah pasti seru. Masyarakat di luar jawa bisa merasakan nonton timnas di dekat kota mereka. 

ring-road-stadion-jakabaring

Sama seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Stadion GSJ juga terdapat area ring road-nya. Area ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga. Biasanya ramai yang lari di akhir pekan. Namun sayangnya kalian tidak bisa sembarang masuk ke dalam stadion. Karena stadion hanya dibuka untuk umum jika ada kegiatan pertandingan saja. Andai dibuka stadium tour seperti di luar negeri pasti seru banget. Kalau di GBK sih kita bisa lari di running treknya dengan membayar 100 ribu per dua jam, Saya kurang tau di GSJ bisa atau tidak.

Selain Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Stadion bertaraf internasional lain di Kota Palembang adalah Stadion Bumi Sriwijaya.  eh jangan sampai salah lokasi ya. Karena nama kedua stadion ini mirip. Biasanya warga Palembang nyebut Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dengan sebutan Stadion Jakabaring saja, biar lebih singkat sesuai dengan lokasi stadion yang berada di kawasan Jakabaring. 

stadion-bumi-sriwijaya

Sementara Stadion Bumi Sriwijaya biasanya disebut Stadion Bumi yang berada di tengah kota. Kapasitasnya 6 ribu penonton. Kursi penontonya sudah single seat semua, katanya sih untuk menunjang gelaran Piala Dunia u-17, sayangnya Palembang batal menjadi salah satu kota tuan rumah. Lokasi Stadion Bumi diapit oleh pusat perbelanjaan yaitu Palembang Square dan Palembang Icon. 

Untuk menuju ke Stadion Bumi Sriwijaya dapat menggunakan LRT dan turun di Stadion Bumi Sriwijaya. Stadionnya juga kelihatan jelas dari atas LRT. Kecil sih kapasitasnya, tetapi terlihat rapi dan indah dengan perpaduan warna merah putihnya. Stadion ini juga sering dipakai untuk pertandingan sepakbola terutama jika Stadion GSJ sedang direnovasi atau tidak bisa digunakan. Sriwijaya FC beberapa kali tampil di stadion ini, termasuk saat meraih kemenangan besar melawan Persegres dengan skor 10-2 di Liga satu tahun 2017.

Sekian ulasan singkat saya. Semoga bermanfaat untuk kalian yang ingin berkunjung ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan Stadion Bumi Sriwijaya. Saya sarankan naik LRT saja. Mudah, murah, dan nyaman.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
stadion-taman-sari-mangga-besar-jakarta

Hindia Belanda pada tahun 1938 tercatat ikut serta dalam Piala Dunia di Perancis. Ini menandakan bahwa sepakbola di Hindia Belanda sudah bergairah pada masa itu. Pemain yang berangkat ke Piala dunia 1938 berasal dari klub-klub sepakbola di Batavia dan daerah lain di Hindia Belanda seperti Vios Batavia, Hercules Batavia, HBS Soerabaja, dll (sumber : https://www.tribunnews.com/superskor/2016/02/02/ini-nama-nama-anggota-skuat-hindia-belanda-di-piala-dunia-1938). Hal yang sama seperti sepakbola era kontemporer, pemain-pemain tim nasional saat ini juga diambil dari beberapa klub, baik itu mereka yang berkarir di dalam negeri dan abroad.

Sejarah panjang klub sepakbola di Hindia Belanda khususnya Batavia/Jakarta tentu mempunyai hubungan dengan stadion atau lapangan bersejarah. Kini tidak banyak lapangan legendaris yang tersisa, beberapa sudah dibongkar, contohnya Stadion Menteng yang kini berganti wajah menjadi taman Menteng, Stadion atau Lapangan Ikada yang kini menjadi kawasan Monumen Nasional (Monas). Meski begitu masih ada stadion atau lapangan bersejarah yang masih eksis seperti Lapangan Banteng, Stadion VIJ di Petojo, Stadion UMS, dan Stadion Taman Sari di Mangga Besar. 

Saya punya keinginan mendatangi semua stadion dan lapangan bersejarah itu. Rasanya seru dan menyenangkan mempunyai koleksi foto dan mengulasnya di laman blog ini. Bagai potongan puzzle yang belum lengkap, masih ada dua lagi yaitu Stadion UMS dan stadion Taman Sari yang belum saya datangi. Tempo lalu kebetulan ada teman yang menawarkan ikut walking tour kawasan Mangga Besar, jelajah wisata sejarah dan kuliner dengan berjalan kaki. Dalam itinerary one day trip ini, terselip stadion Taman Sari di antara tempat-tempat lain yang masuk di dalam daftar. Titik kumpulnya di Stasiun Mangga Besar.  

Wait. Apa sih serunya walking tour? panas-panasan jalan kaki di tengah hiruk pikuk jalanan ibu kota yang padat dan berpolusi. Entahlah, saya juga bingung menjelaskan bagaimana serunya. Yang jelas kalian harus coba. Kalau kapok ya sudah tidak usah ikut lagi. Tetapi saya rasa bakal nagih sih. Tren walking tour seperti ini sedang menanjak atau populer beberapa tahun terakhir di Jakarta. 

Namanya juga kota yang sudah berusia ratusan tahun, tentu Jakarta punya banyak tempat dan bangunan bersejarah. Seiring perkembangan zaman dan melesatnya pembangunan, bangunan yang sudah berdiri lama dan mempunyai catatan sejarah termakan usia, bahkan ada yang terlupakan. Dengan adanya walking tour ini kita diajak melihat kembali sejarah masa lalu melalui jalan,bangunan,taman, dan tempat terkait sejarah. Lalu bagaimana cara ikut tour seperti ini? bisa ikut kegiatan komunitas sejarah dan museum, bisa juga mendaftar di jasa perjalanan seperti Jakarta Goodguide, Walk Indies, Wisata Kreatif Jakarta, dll.

stadion-taman-sari-besejarah-di-jakarta

Baiklah kembali ke topik utama. Tentang Stadion Taman Sari. Tidak banyak referensi tentang stadion ini yang bisa saya kutip. Beruntung saya ditemani oleh seorang guide yang bisa memberikan informasi. Stadion ini dulunya sempat dijadikan markas klub sepakbola Tjung Hwa atau Tunas Jaya, klub internal Persija tahun 1950-an. Klub ini mempunyai salah satu pemain legendaris bernama Tan Liong Houw atau Latief Haris Tanoto. Salah satu catatan menarik adalah ketika ia membawa Timnas melaju hingga babak perempat final olimpiade Melbourne 1956. Saat itu Indonesia bisa menahan imbang tim kuat Uni Soviet 0-0. Meski akhirnya kalah 0-4 di pertandingan ulang.

tribun-stadion-taman-sari-di-jakarta

papan-skor-stadion-taman-sari

Stadion Taman Sari terletak di Jalan Mangga Besar VI Selatan, Taman Sari, Kota Jakarta Barat.  Sekilas stadion ini mirip dengan Stadion VIJ di Petojo. Hanya mempunyai satu sisi tribun. Lalu di seberang tribun terdapat dinding bangunan yang jaraknya sangat dekat dengan lapangan. Papan skornya juga bentuknya sangat unik. Stadion Taman Sari kini menjadi tempat berlatih sekolah sepakbola lokal. Stadion ini juga disewakan untuk umum dengan tarif tiga ratus ribu per 1,5 jam. 

stadion-taman-sari-mangga-besar

Stadion Taman Sari juga pernah dijadikan tempat syuting film Warkop DKI yang berjudul Maju Kena Mundur Kena pada tahun 1983. Pada bagian akhir film ada adegan pertandingan sepakbola wanita antara Tim Parkit dan Tim Buana Putri. Karena Tim Parkit kekurangan pemain, jadilah Dono menyamar sebagai wanita. Sementara Indro bertugas sebagai wasit dan Kasino sebagai hakim garis. 

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin saja stadion ini akan bernasib sama seperti stadion lain yang dibongkar dan dijadikan gedung atau bangunan. Dengan membuat postingan ini saya meninggalkan jejak di salah satu stadion legendaris di Jakarta. Saya sangat senang jika ada yang ingin memberikan masukan sumber dan informasi tambahan mengenai Stadion Taman Sari di postingan ini :)

Semoga bermanfaat :).

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
transportasi-umum-di-jakarta

Tenang, disini saya tidak akan mencemooh orang-orang yang naik kendaraan pribadi. Toh saya tidak ingin kalimat-kalimat itu balik ke saya, karena saya juga masih berkendara meski dalam intensitas yang jarang. Saya juga bisa memaklumi alasan orang memilih naik kendaraan pribadi, karena lebih praktis, lebih cepat, dan nyaman. 

Salah satu keuntungan naik transportasi umum itu adalah biayanya yang lebih murah. Selain itu tentu aksi kecil ini dapat mengurangi penggunaan karbon kendaraan yang kita keluarkan, bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Untuk yang masih tergolong baru menggunakan transportasi umum sih pasti akan kebingungan mengenai rute-rutenya.  Saya awal-awal begitu juga. Sebagai orang yang sok tau, nyasar adalah kejadian yang sering saya alami. Sampai akhirnya saya sering bertanya kepada petugas dan mempelajari rute tujuan.

Setidaknya ada sepuluh transportasi umum di Jakarta. Dari daftar ini semuanya pernah saya coba. 

1. KRL (Kereta Rel Listrik) / Commuter line

krl-jabodetabek

KRL merupakan transportasi publik andalan di Jabodetabek. Dari sekian banyak transportasi umum, KRL paling sering saya naiki. Kereta ini bisa mengangkut penumpang lebih banyak dibandingkan MRT dan LRT. Rutenya menjangkau kota-kota penyangga ibu kota seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Tidak sulit jika kalian hendak berpindah rute atau transit menggunakan KRL karena terdapat satu stasiun yang dijadikan sebagai stasiun sentral yaitu Manggarai. Adapun rute KRL bisa dilihat pada laman web : https://commuterline.id/perjalanan-krl/peta-rute

2. LRT (Light Rail Transit)

stasiun-lrt-velodrome-rawamangun

LRT Jakarta mulai beroperasi pada 1 Desember 2019. Rute pertama LRT terbilang pendek, dimulai dari Stasiun Velodrome hingga Stasiun Pegangsaan dua di Kelapa Gading. Kabar baiknya untuk rute Dukuh atas menuju Cibubur dan Bekasi sudah beroperasi Agustus 2023 yang lalu. 

Maaf foto di atas bukan menampilkan LRT-nya karena saya lupa belum punya koleksi foto LRT Jakarta. Padahal kalau ke Mall Kelapa Gading pakai LRT ini, naik dari stasiun Velodrome. Jadi saya upload foto yang agak relevan saja ya, foto Velodromenya :).

3. MRT (Mass Rapid Transit)

mrt-jakarta

Sebenarnya perbedaan KRL, LRT, dan MRT ini apasih? selain rute dan stasiun yang berbeda, jenis daya tampung dan jumlah gerbongnya memiliki perbedaan. Untuk KRL biasanya terdiri dari 8-10 kereta, sementara LRT memiliki 2-4 gerbong, sementara MRT terdiri dari 6 gerbong. 

Jenis lintasannya juga berbeda, untuk KRL mempunyai lintasan di atas tanah dan lintasan layang. MRT mempunyai lintasan layang dan bawah tanah. Sementara LRT terdiri dari lintasan layang saja. Dari ketiga jenis moda ini, MRT paling unik sih karena berjalan di bawah tanah. 

https://jakartamrt.co.id/id/daftar-stasiun 

4. Kereta Bandara Soekarno Hatta

kereta-bandara-soekarno-hatta

Kereta Bandara mulai beroperasi pada Januari 2018. Untuk rutenya yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, hingga Stasiun Soekarno Hatta. Untuk pembelian tiket bisa secara online di  https://reservation.railink.co.id/id atau langsung di stasiun melalui vending machine.

5. Bus Trans Jakarta

bus-trans-jakarta

Salah satu transportasi umum yang paling vital dalam sejarah Jakarta. Kehadiran Trans Jakarta (TJ) menjegal kesemrawutan jalanan di ibu kota. Budaya naik kendaraan umum perlahan meningkat dengan adanya jalur khusus bagi bus TJ.  Untuk rute-rutenya bisa dilihat di web ini : https://transjakarta.co.id/peta-rute/

6. Bus Metro Trans

metro-trans-warna-oranye

Tidak semua jalur/jalanan ibu kota dilalui oleh Trans Jakarta. Oleh karena itu Bus Metro Trans hadir untuk menjangkau kawasan yang tidak dilalui Trans Jakarta. Bus Feeder atau bus pengumpan istilahnya. Kalau mesin tap in dan tap out Trans Jakarta berada di dalam halte, untuk bus metro trans terletak di dalam bus. 

Selain itu Bus Metro Trans tidak mempunyai jalur khusus seperti bus Trans Jakarta. Artinya bus ini menggunakan jalur umum atau bersama kendaraan lainnya. Lantas bagaimana naik bus Metro Trans? caranya mudah yaitu terdapat halte khusus atau bus stop.

7. Mikro Trans atau Jak Lingko

mikro-trans-jak-lingko

Kehadiran Mikro Trans atau Jak Lingko diharapkan dapat menjangkau jalan-jalan kecil di Ibu Kota. Salah satu fungsinya sebagai kendaraan pengumpan transprotasi umum lain yang lebih besar. Seperti TJ, KRL, dan LRT. Untuk rutenya kalian bisa cek di https://transjakarta.co.id/peta-rute/ lalu buka bagian Mikrotrans. 

Saya pernah mengira jak lingko ini seperti angkot konvensional pada umumnya. Bisa naik di sembarang tempat jadi kalau mau naik tinggal sapa sopirnya. Eh, waktu itu saya dicuekin. Rupanya sama seperti bus Metro Trans, Jak Lingko naik dan menurunkan penumpang di tempat khusus yang sudah disebar di beberapa titik.

8. Angkot Mikrolet

angkot-mikrolet-jakarta

Angkot Mikrolet adalah angkot legendaris yang masih bertahan. Pembayarannya hanya dengan uang tunai. Kode kenal angkot mikrolet ini biasanya diawali dengan huruf M. Misalnya M02 yang berarti Kampung Melayu-PuloGadung atau M35 rute Senen-Kampung Melayu.

9. Bajaj

bajaj-di-stasiun-jatinegara

Transportasi umum ini masih bertahan. Kalau dulu kalian bisa ketemu bajaj di dua kota di Indonesia yaitu Palembang dan Jakarta. Kali ini yang tersisa hanya di Jakarta Saja. Itupun hanya ngetem di stasiun.

10. Taksi Online dan Konvensional/Argo

Kalau ini tidak usah dijelaskan :D

titik-berhenti-jaklingko
bus stop jak lingko

Jakarta sedekat itu sebenarnya, namun kemacetanlah yang membuatnya terasa jauh. Bagaimana tertarik mencoba semua transportasi umum di Jakarta? Oh ya kalau Bus Wisata Trans Jakarta itu termasuk juga, pernah saya ulas di postingan lain. Semoga bermanfaat.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

1. Prolog, Sumber Polusi

Sejak Bulan Mei saya sudah mengeluhkan kondisi kualitas udara di Ibu Kota. Kondisi yang semakin memburuk bisa mengancam masyarakat yang mostly beraktivitas di luar ruangan. Dampaknya bagi kesehatan bisa menimbulkan penyakit pernafasan, iritasi mata, batuk, dan gangguan fungsi paru. Kegelisahan dan keresahan atas buruknya kualitas udara di Jakarta membuat saya tertarik untuk membahas ini.  

Polusi kendaraan menjadi sorotan utama sebagai penyebab udara buruk di beberapa tahun terakhir. Sumber polusi tidak hanya dari sektor transportasi saja kawan. Faktanya adalah Jakarta dikepung 16 PLTU Batu bara yang berada di provinsi Banten dan Jawa Barat. Belum lagi ditambah pabrik-pabrik yang mengeluarkan emisi karbon. 

Penyebab lain terkait cuaca, untuk bagian ini saya harus bilang "berhentilah menyalahkan kemarau dan arah angin yang membawa polusi tersebut ke Ibu Kota". Mudah sekali menyerahkan penyebabnya kepada kuasa tuhan padahal kita sendirilah sebagai aktor utama.

Keberadaan dan tingkat okupansi transportasi publik perlu menjadi perhatian serius.  Masyarakat yang notabene merupakan penglaju dari daerah satelit Jakarta begitu bergantung dengan transportasi publik untuk mobilitas. Namun sayangnya jumlah kapasitas KRL, TJ, dan sarana pengangkut publik lainnya  masih terbatas. Desak-desakan masih menjadi permasalahan, over capacity. Jadi banyak warga lebih memilih kendaraan pribadi sebagai solusi.

2. what is net zero?

Apa itu net zero? honestly saya juga masih terlalu awam untuk menjelaskannya. namun dengan keterbatasan ini bukan berarti saya memilih diam untuk bersuara. Saya akan mencoba menjelaskannya sedimikian rupa, menggunakan kalimat sesederhana mungkin.

Indonesia mempunyai komitmen mencapai net zero emission maksimal pada tahun 2060. Saya berharap realisasinya jauh lebih cepat.  Net Zero Emission berarti kondisi yang berimbang antara karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap bumi. Sumber karbon itu dari mana saja? dari aktivitas industri dan transprotasi. Lantas apa yang bisa dilakukan? mengurangi pengeluaran karbon dengan menggunakan energi terbarukan dan menggunakan transportasi massal dalam mobilitas. 

Lalu perbanyak ketersedian sumber penyerap alami karbon seperti hutan dan mangrove. Sialnya angka deforestasi Indonesia masih tinggi. Global Forest Watch menyatakan Indonesia kehilangan 9,75 juta hektar hutan primer antara tahun 2002 dan 2020. Salah satu negara yang kehilangan tutupan hutan tertinggi di Dunia. 

Memang angka Deforestasi Indonesia tahun 2021-2022 menunjukan penurunan dibanding data historis tahun sebelumnya. Namun yang perlu digarisbawahi angka tersebut tetaplah tinggi kawan. 104 ribu ha !.
 
Kampanye terhadap keberlangsungan iklim masih minim dilakukan. Meski NGO dan aktivis iklim sudah maskimal menyuarakannya, tetap saja perlu skala yang lebih besar. Peran pemerintah dirasa perlu untuk menggalakkan kampanye ini.  Tentu kita masih ingat bagaimana seriusnya pemerintah menghimbau penggunaan masker dan kampanye new normal di masa pandemi, disiarkan di banyak media cetak dan elektronik. Namun mengapa tidak melakukan hal serupa terkait keberlangsungan iklim dan udara yang sehat? bukankah ini sama-sama mengancam jutaan nyawa dan kesehatan masyarakat.
 
Saya rasa tidak berlebihan jika saya mengatakan saat ini kita memasuki fase krisis iklim. Sepuluh tahun yang lalu kita masih bisa berdiam di dalam ruangan tanpa pendingin udara, saat ini? mati listrik sejam saja sudah mengeluh kegerahan. Sepuluh tahun yang lalu kita merasakan udara bersih ketika beraktivitas di luar ruangan. Namun kondisi sekarang sudah mengkhawatirkan kawan. Solusinya apa? memindahkan suatu bencana ke tempat lain? berpindah ke kawasan yang masih asri untuk kemudian dirampas lagi? 

Kebijakan pemerintah sudah tepat untuk memutuskan PLTU Batubara pensiun dini dan pelarangan pembangunan PLTU baru seperti yang tertuang dalam Perpres No. 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik. Namun sayangnya sebelum Perpres itu ditetapkan sudah ada PLTU baru yang beroperasi. Salah satunya PLTU Batang yang banyak diprotes.

3. Perdagangan karbon

Mengapa saya tertarik membahasnya sampai ke perdagangan karbon? karena ini merupakan alat untuk menekan emisi karbon. Barang apa lagi ini? karbon diperjualbelikan? Perdagangan karbon ini sudah mulai diperkenalkan di dunia semenjak Perjanjian Kyoto. Perdagangan karbon merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Penjelasan sederhananya perusahaan punya batas pengeluaran karbon, jika melebihi maka perusahaan tersebut akan mendapatkan pinalti. Perusahaan harus menebus kelebihan dari produksi karbon yang mereka keluarkan.

Keberadaan bursa karbon di Indonesia menjadi angin segar untuk keberlanjutan iklim dan perbaikan kualitas udara. Dasar hukum perdagangan karbon yaitu Perpres nomor 98 tahun 2021 tentang nilai ekonomi karbon dan peraturan turunan Menteri LHK nomor 21 tahun 2022. Sementara perdagangan karbon di Indonesia direncanakan jalan september 2023. 

4. Pajak Karbon

Ketika hadir dalam konferensi iklim yang diadakan oleh FPCI bulan lalu. Ada sebuah tulisan tangan di papan aspirasi yang menarik perhatian saya. Menanyakan progres Carbon Tax. Pemberlakuan pajak karbon ini dianggap sebagai instrumen penting dalam mitigas emisi karbon di Indonesia.

Pajak Karbon sudah mempunyai payung hukum yaitu UU harmonisasi Peraturan Perpajakan dan PP 50 Tahun 2022 tentang Tata Cara pelaksanakaan Hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan.

Berdasarkan PP 50 Tahun 2022,  Pajak Karbon adalah pajak yang dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negarif bagi lingkungan hidup.  Pajak karbon dilunasi dengan cara dibayar sendiri atau dipungut oleh pemungut pajak karbon. Wajib pajak yang melakukan aktivitas yang menghasilkan emisi karbon wajib menyampaikan surat pemberitahuan tahunan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak karbon.

Penerapan carbon tax Indonesia ini sangat rumit. Saya dapat maklum mengapa penerapaannya masih ditunda. Mekanisme pasarnya saja masih baru akan dijalankan september 2023.  Perdagangan karbon ini rumit tidak seperti perdagangan baju atau barang yang nyata bentuknya di pasar. Sederhananya seperti ini, saat membeli baju kita tau barangnya, pembelinya, dan penjualnya jelas. Lokasi transaksinya bisa langsung atau secara online melaui online shop.  Lalu bagaimana kalu perdagangan karbon? Penghitungan karbonnya, limitnya, pemungutnya, dan pasarnya saja masih dalam tahap awal. Membaca dan memahaminya saja sudah njelimet , apalagi implementasinya.

5. Apa cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk perbaikan kualitas udara?

Jika di poin sebelumnya saya mengulas apa-apa saja langkah yang sudah dilakukan pemerintah, selanjutnya saya akan mengulas langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk perbaikan kualitas udara. Pertama jelas, mengurangi mobilitas dengan kendaraan pribadi. Upayakan menggunakan transportasi publik jika berpergian. Meski belum sempurna, Transportasi publik di Ibu Kota sudah banyak yang terintegrasi. Seperti jaklingko yang terhubung dengan halte bus transjakarta dan stasiun krl. 

Langkah kedua, menghitung jejak karbon yang kita keluarkan. Ini kedengarannya sepele tapi bukankah hal-hal besar akan bisa diraih dari hal-hal kecil yang kita lakukan?. Cobalah searching di mesin pencari dengan keyword menghitung jejak karbon pribadi. Lalu lakukanlah penghitungan pemakaian kendaraan dan peralatan rumah tangga sehari-hari. Oh ya jangan lupakan bahwa emisi karbon juga berasal dari pesawat yang kita gunakan. Jika kalian melakukan penghitungan jejak karbon dan hasilnya tinggi, mulailah kurangi penggunaannya.

Cara ketiga, tebus pengeluaran karbon pribadi kita dengan melakukan penanaman pohon dan mangrove. Seperti yang saya ulas di awal. Hutan dan Mangrove sangat berperan dalam penyerapan emisi karbon di bumi. 

Cara keempat, turut andil dalam mengkampanyekan dampak krisis iklim. Karena apa yang kita lakukan hari ini berdampak terhadap keberlangsungan hidup generasi masa depan. Anak cucu kitalah yang akan menanggung dampak krisis iklim. Kenaikan suhu rerata bumi, udara yang kian buruk, hingga bencana alam menjadi momok menakutkan di masa depan. 

*Tulisan ini terbuka untuk kritik, tambahan penjelasan, dan saran.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
erik-tohir-young-on-top-2023

Pertanyaan terbesarku yang masih memutar di kepala. Apakah aku hanya akan stuck di sini saja. Seolah tidak ada lagi pintu yang terbuka. Lalu aku hanya berlindung dari rasa syukur. Kemudian tak ingin beranjak dari situasi memble, bingung mau ngapain. Apa aku hanya akan ditakdirkan mengekor? bercabang muka? Takut bergerak?.

  "Bersyukur, semua orang mungkin ingin berada di posisi-mu" what? iya aku paham betul bersyukur itu diperintahkan dalam kitab suci. Namun tentunya bukan berarti kita boleh menyerah kepada takdir. Tanpa perlu berusaha melakukan banyak hal. Aku hanya ingin memberikan secuil arti di dunia ini. Yang aku senang melakukannya dan itu bisa bermanfaat bagi orang lain. namun bukan berarti dimanfaatkan !

Kita tidak perlu berlomba. Dunia ini bukan perlombaan. Ya pernyataan valid. Semua punya titik awal dan akhir. Tanpa perlu berlomba kita juga akan menyentuh garis finish. Lalu apa yang bisa kulakukan selama fase itu. Sampai akhirnya hari itu datang, dan mengatakan "cukup petualanganmu di dunia ini sudah usai".

"Percayalah. Semua anak muda pernah merasakan gundah ini. Darah muda kata Bang Roma. Namun kuncinya apakah kau hanya menjadi anak muda yang penuh obsesi saja,  tanpa melakukan apapun." -an

Tahun ini Young on Top National Conference (YOTNC) kembali hadir secara offline. kegiatan ini terakhir kali diadakan di ruangan terbuka tahun 2019. Yang sayangnya waktu itu aku tidak bisa hadir. Lalu ketika perencanaan sudah matang untuk tahun 2020, era disrupsi karena pandemi dimulai. Kegiatan itu batal dilaksanakan. Lalu berikutnya tahun 2021 dan 2022 digelar secara online.

Kegiatan seperti ini rasanya kurang pecah jika hanya dilakukan secara online. Energi positifnya kurang menggema di telinga. Lantas sang inisiator Billy Boen dan tim mempersiapkan secara matang untuk menyambut hari perayaan dari Covid. Kegiatan YOTNC tahun 2023 pecah sekali. Kabar menggembirakannya adalah tiketnya terbuka  untuk umum. Gratis !

Setelah mendaftar satu bulan sebelumnya. Hari itu datang juga. Kasablanca Hall penuh oleh ribuan anak muda, yang mungkin mempunyai pertanyaan yang memutar di kepala mereka, sama sepertiku. Kita tidak akan diajarin a sampai z atau secara detail cara berbisnis oleh narasumber yang hadir. Juga jangan berharap mendapatkan suntikan modal di acara ini secara langsung. Mereka menanamkan mindset. mindset itu artinya pemikiran. 

"Pemikiran gue ni yaa, lo punya duit, lo punya kuasa, tapi buat gue enggak. Ibaratnya gue gak bermateri, lawan orang yang bermateri, bisa jadi gue menang, soal pemikiran."

skip.. garing

Sungguh. Aku datang ke sana bukan untuk terobsesi kaya seperti mereka. Aku rasa prinsip acara ini juga bukan untuk menghujam kata-kata kaya di otak kami. "Young on Top" Tidak ada kata kaya di nama acaranya, pun dengan apa yang disampaikan oleh para narasumber, tidak ada satupun yang menyentil kata itu. 

 Namun apa yang didapatkan? Narasumber pertama yaitu Erick thohir mengingatkan kepada kami kalau mau membangun sesuatu itu harus fokus dan konsisten. Lalu narasumber lain juga memberikan nasihat-nasihat inspiratif. "Jangan biarkan kesempatan itu lewat begitu saja" ujar Bang Ucok Founder JackCloth yang bercerita awal mula event itu dari skala kecil hingga sebesar sekarang.  

Aku rasa kegiatan ini tanpa jeda, bukan berarti tidak ada ishoma. Maskudku setiap sesi selalu membuatku antusias. 20-an lebih narasumber loh, dengan latar bisnis dan bidang yang berbeda. Kalian bisa melihat poster di bawah ini daftar pembicaranya.

Ah sungguh, terlalu banyak jika ingin kutuliskan satu persatu. Lebih baik daftarkan diri kalian di YOTNC tahun 2024. Setlist pembicaranya sudah dibocorkan oleh Billy Boen dan Tim.

Lalu apakah pertanyaan-pertanyaanmu tadi menemui jawabannya? Untuk jawaban pertanyaan itu semua punya jawaban versi masing-masing.  Terlalu bias jika aku menguraikan apa jawaban versiku. Intinya Aku Belum Selesai. Sekian.

Salam Takzim.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Car Free Day Jakarta Hadir Lagi Dengan Wajah Baru
  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Sleeper Bus Palembang Jakarta, Memangnya Ada?
  • Taman Literasi Blok M, Ruang Ketiga Warga Jakarta
  • Road Trip Jakarta ke Palembang dengan Bus Epa Star

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose