Cikini bagi saya adalah tempat yang paling spesial di Jakarta. Hampir tiap akhir pekan saya selalu mampir ke Cikini. Sudah pasti tujuan utamanya adalah ke Taman Ismail Marzuki (TIM), berkunjung ke perpus, duduk-duduk di selasar TIM, melihat orang latihan teater, puisi, dan ragam seni lainnya. Selain itu Cikini juga banyak tempat kulineran, kapan-kapan kalau luang akan saya ulas. Transportasi ke Cikini sangat mudah, saya tinggal naik KRL dari stasiun Jatinegara kemudian transit ke Manggarai dan mengambil kereta jurusan Jakarta Kota yang berhenti di Stasiun Cikini.
Turun di Stasiun Cikini, itu berarti saya selalu melihat Cikini Gold Center yang berada persis di seberang stasiun. Hampir tiap minggu saya jalan kaki di sekitaran Cikini Raya, namun belum pernah menginjakkan kaki di Cikini Gold Center. Batin saya, nanti menunggu momen yang tepat. Ketika saya benar-benar siap untuk meminang seseorang maka saya akan singgah untuk mencari cincin pernikahan di sana. Pokoknya beli cincinya harus di Cikini Gold Center, sekaligus kenang-kenangan bahwa Cikini menjadi tempat yang spesial bagi saya.
Waktu berjalan, mengungkap perasaan apakah hanya sekedar singgah atau benar-benar lekat. Akhirnya saya mantap untuk ke jenjang yang lebih serius dengan seorang gadis melayu besemah yang sudah saya kenal lama. Sebut saja namanya Em, dirinya tidak setuju jika namanya ditulis lengkap di blog ini. Tanggal lamaran sudah disepakati, setelah idul fitri atau April 2024. Maka kami berdua menyiapkan banyak hal, termasuk membeli cincin untuk lamaran.
Cincin untuk Em, kami beli di Palembang karena Jakarta dinilai terlalu jauh dan menguras ongkos. Kebetulan waktu itu sedang ada urusan di Palembang. Lantas untuk cincin pria, kami beli terpisah. Ini yang saya suka dari Em, dia tidak terlalu memaksakan dan mendikte keputusan saya. Bebas mau beli di mana, yang penting sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Saya pun berangkat sendirian ke Cikini Gold Center pada bulan januari, atau tiga bulan sebelum lamaran. Tak disangka, gedung ini sangat luas. Kemilau perhiasan terpajang di tiap stan toko, saya tidak sempat riset mau hendak ke toko yang mana.
Karena baru pertama kali ke Cikini Gold Center, rasa penasaran membuncah. Saya keliling ke tiap lantai untuk mengetahui di tiap lantai jual apa saja. Rupanya capek juga karena gedungnya luas, saya akhirnya datang ke salah satu toko di Lantai dua. Namanya ada unsur Sumatera, saya tidak akan menyebutkan lengkap nama tokonya.
Untuk cincin mempelai pria mereka menyarankan palladium dan perak. Lantas ditunjukkanlah berbagai tipe dan model cincin. Untuk urusan ini, saya meminta saran Em. Saya tidak terlalu pandai memilih barang, intinya budgetnya sesuai saja. Ketika sudah menentukan cincin yang hendak dibeli, selanjutnya adalah mengukur lingkar jari manis, lalu kita bisa custom nama di lingkaran bagian dalam cincin.
Buat kamu yang belum tau tempat membeli cincin untuk pernikahan, cobalah datang ke Cikini Gold Center. Mengutip dari situs jakarta-toursim.go.id , Cikini Gold Center berdiri pada tahun 1962. Selain menjadi tempat penjualan perhiasan, di sini juga ada tempat penjualan aksesoris untuk seserahan seperti hiasan bunga, keranjang artistik, dan box hampers.
Cara ke Cikini Gold Center
Cara paling ringkas ke Cikini Gold Center adalah menggunakan KRL. Waktu itu dari kosan saya terlebih dahulu naik mikro trans atau jaklingko Jak86 jurusan Rawamangun-Manggarai. Lalu dari Stasiun Manggarai saya naik kereta jurusan Jakarta Kota. Kemudian nanti turun di Stasiun Cikini. Bisa juga naik mikro trans atau jaklingko nomor 10A jurusan Cikini - Gondangdia.