2025 Mau Senang-senang Lagi dengan Menulis
2024 berlalu. Semakin bertambah usia, saya semakin sadar bahwa dunia ini bukanlah sebuah perlombaan belaka, menang atau kalah bukan hal yang penting lagi. Kalau ikut berlomba, mungkin saya sudah jauh tertinggal, babak belur dipukul oleh waktu yang terbuang sia-sia.
Kadang saya merindukan sifat ambisius itu. Tak bisa dipungkiri, rasa ingin lebih dari orang lain mengendap dalam diri saya bertahun-tahun semenjak kecil hingga remaja. Beberapa tahun belakangan, saya memahami dalam dunia ini kadangkala menjadi berbeda justru lebih baik. Saya ingin fokus kepada apa yang telah saya miliki, bukan fokus kepada kepunyaan orang lain.
Pernikahan dengan Em adalah momen terbaik saya pada tahun 2024. Sungguh saya terharu, menuliskan bagian ini. Impian saya terwujud, pesta pernikahan sederhana yang hanya diadakan satu kali. Bagi orang-orang kebanyakan, merayakan pesta pernikahan dengan mewah adalah sebuah kebanggaan. Seperti kewajiban mengadakan pesta dua kali, di tempat mempelai wanita dan pria.
Tidak ada yang salah atas pilihan itu. Hanya saja, saya ingin berbeda dari kebanyakan orang. Cukuplah acara yang sederhana saja, panggung di halaman rumah, tidak perlu gedung. Syukurlah saya mendapatkan pasangan yang juga sejalan. Pendapat orang lain memang perlu, sebagai input masukan yang membangun. Namun kadangkala kita juga harus mempunyai pendirian.
Dibandingkan dengan pernikahan yang mewah, saya lebih tertarik untuk mengajak Em melihat keindahan alam yang belum pernah ia lihat secara langsung. Sumba menjadi pilihan pertama, sepertinya akan menarik jika mengulas cerita perjalanan di postingan selanjutnya. Ada banyak hal yang ingin diceritakan, mungkin akan lebih menarik jika sudut pandangnya dari Em.
Kalau bicara tentang tahun 2025, Saya ingin menulis buku lagi, bersenang-senang dalam prosesnya yang dapat dipastikan akan sangat panjang dan sulit. Tidak ada jalur cepat untuk menjadi penulis, demikian kalimat yang pernah disampaikan oleh seseorang. 2024 memang tahun yang begitu sibuk bagi saya, namun bukan berarti saya tidak punya waktu, saya gagal melawan rasa malas.
Menulis seharusnya sejalan dengan membaca. Saya rasa tahun 2024 menjadi tahun terburuk bagi saya dalam hal membaca, tidak banyak buku yang saya habiskan sampai halaman terakhir. Bagaimana kualitas tulisan saya membaik kalau tidak rajin membaca. Maka dari itu tekad saya tahun 2025 adalah lebih banyak membaca.
Lalu bagaimana dengan blog dodonulis? blog ini akan tetap ada selama tidak dihapus oleh google, sepanjang saya masih mematuhi aturan dan persyaratan mereka. Kepindahan saya ke pulau Bangka membuat ide-ide semakin banyak. Masih begitu banyak tempat-tempat menarik, indah, dan bersejarah yang belum pernah diulas oleh blogger bahkan media skala besar sekalipun.
Oh ya, pada November 2024 saya resmi menjadi warga lokal Bangka. Sebagai warlok, saya tergerak untuk memberikan kontribusi kepada pulau ini melalui tulisan di blog, setidaknya kalau ada yang mencari informasi apapun tentang pulau ini, maka google melesat cepat merekomendasikan blog saya yang menjadi tujuan pertama.
Salam takzim, dodo yang masih terus berlatih menulis.
0 komentar