Birunya Kalibiru di Raja Ampat

by - 5/31/2020 11:16:00 AM

kalibiru raja ampat
Bersambung dari cerita sebelumnya (read : Keindahan Piaynemo dan Wayag di Raja Ampat), Penulis dan teman-teman tiba di Pelabuhan Waisai sekitar pukul sepuluh siang pada tanggal 24 Desember 2018. Lalu tujuan penulis selanjutnya adalah melihat birunya Sungai Kalibiru yang bisa dikatakan tersembunyi di Raja Ampat, karena letaknya cukup menyulitkan untuk dijangkau.

Untuk menuju ke sana, Penulis dan teman-teman terlebih dahulu berangkat ke Desa Warsambin dengan mobil, waktu tempuhnya kurang lebih satu jam.  Suasana desa sangat tenang dan masih asri,  setibanya di sana Penulis menjumpai anak-anak yang sedang riang bermain. Lalu menyapa ibu-ibu yang sedang berkumpul di bale, tersenyum takzim kepada mereka.

Guide pun mengarahkan kami menuju sebuah dermaga kayu yang kecil, disana sudah menunggu pengemudi perahu berusia 40 tahunan dan seorang anak kecil yang siap mengantar kami menuju Kalibiru. Perahu panjang itu bermesin 15PK, gemercik air terkadang mengenai wajah dan tubuh penulis.

Bukit-bukit yang ditumbuhi pohon-pohon terdapat di kedua sisi perairan, penulis memandang takzim suasana yang masih sangat asri. Di tengah perjalanan, Bang Haris memainkan kamera drone miliknya lalu memotret perahu Kami dari ketinggian. 
perahu untuk menuju kalibiru
berjalan kaki menuju kalibiru
Setelah tiba di perairan yang dangkal, perahu tidak bisa melaju lagi. Kami pun melanjutkan perjalanan  dengan berjalan kaki menyusuri hutan selama 30 menit. Tenang, medannya tidak terlalu curam. Jalannya datar dan jalur setapaknya sudah disemen. Penulis menyempatkan untuk mengajak ngobrol anak kecil yang menjadi pemandu kami, aduh lupa pula namanya siapa :D.
jalan setapak menuju kalibiru
menyusuri hutan menuju kalibiru
Suara burung terdengar, tetapi penulis tidak melihat satupun bentuknya, mungkin karena hinggapnya jauh dan tinggi di dahan pohon. Entah apa nama pohon-pohon yang ada di sekitar sini, penulis tidak terlalu paham :) Larik cahaya menerobos sela dahan dan dedaunan yang rimbun. Berjalan kaki menuju Kalibiru tidak melelahkan, tidak terasa penulis tiba di tempat yang indah itu.
jernihnya air kalibiru raja ampat
Penulis tertegun takjub dengan keindahan birunya air sungai yang mengalir ini. Masih sangat alami dan bersih, jernih sekali :). Penulis segera meletakkan tas di sebuah gazebo. Setelah itu langsung berenang ke dalam air, buuur dingin sekali rasanya. Ada beberapa bagian sungai yang dangkal, namun ada juga yang mempunyai kedalaman dua meter ke atas. Sama seperti sungai pada umumnya, Kalibiru juga memiliki arus dan airnya tawar.

Puas berenang, penulis naik ke atas dan berganti pakaian kering. Setelah itu bersiap kembali ke Pelabuhan Waisai. Hari itu juga penulis akan kembali ke Sorong dengan menggunakan kapal cepat, sepanjang perjalanan menuju Sorong penulis tertidur.

Penulis dan teman-teman menginap di sebuah penginapan di dekat bandara. Teman-teman penulis yang beragama nasrani pergi ke gereja untuk beribadah, memakai pakaian yang rapi untuk melaksanakan Misa dengan suka cita.

Di saat teman-teman yang lain beribadah, Penulis dan Faliq meminjam sepeda motor milik penginapan. Lalu pergi melihat suasana malam tanggal 24 Desember 2018 di Sorong yang meriah menyambut Natal, lampu-lampu hias terlihat di beberapa sudut kota, lengkap dengan hiasan pohon-pohon natal.

Penulis mampir ke Billy Bakery yang menjual Abon Gulung yang terkenal lezat, teman-teman yang sedang Misa pun menitip untuk dibelikan. Penulis dengan senang hati membantu mereka yang tidak bisa pergi ke Billy Bakery secara langsung karena sedang beribadah. Ya meski agak kerepotan juga membawa banyak kardus abon Gulungnya hahaha :D

Keesokan harinya bertepatan dengan Hari Natal, Penulis berangkat menuju Bandara Domine Eduard Osok untuk kembali ke Jakarta. Berakhirlah perjalanan yang mengesankan ini, sungguh Kepulauan Raja Ampat menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan.Terima kasih kepada Kak Intan yang sudah mengkordinir perjalanan ini, Bang Iswan selaku guide, dan teman-teman perjalanan yang menyenangkan.


You May Also Like

0 komentar