Tumpak Sewu, Lukisan Indah dari Sang Maha Karya

by - 3/23/2020 03:59:00 PM

air terjun tumpak sewu
"Kau kalau mau ke Bromo, Ikut BPJ aja. Kebetulan dua minggu lagi mau ngadain trip ke sana" Ujar Faliq di sela kegiatan Bintal yang Kami ikuti. Backpacker Jakarta atau yang sering disingkat BPJ adalah komunitas traveling yang sudah berdiri sejak 2013. Komunitas ini terkenal dengan trip yang bersifat sharecost, artinya beban pengeluaran selama trip seperti penginapan dan transportasi nantinya akan dibagi sesama perserta trip. 

Faliq sudah lebih dulu bergabung dengan komunitas ini, meski Ia jarang terlibat aktif dalam kegiatannya. Dari Faliq lah Penulis tau mengenai komunitas BPJ, untuk lebih lengkapnya bisa buka akun instagram official dan websitenya. Saat ini Penulis masih pikir-pikir untuk bergabung, belum terbiasa atau sering canggung ketika berkenalan dengan orang-orang baru.
 
Kembali ke topik awal tulisan. Trip menuju Bromo ini dilangsungkan pada akhir pekan tanggal 11 dan 12 Agustus 2018. Tidak hanya ke Bromo saja, Kami akan berkunjung ke tempat wisata lain yaitu dua air terjun terindah di Jawa Timur, Air Terjun Tumpak Sewu dan Air Terjun Madakaripura. Meeting point atau titik pertemuan peserta trip adalah Stasiun Pasar Turi di Surabaya pada Hari Sabtu pukul dua dini hari. Peserta bebas menggunakan moda transportasi apa menuju Pasar Turi, mayoritas memilih kereta api berangkat dari Jakarta pada Jumat siang.

Penulis menggunakan Pesawat Sriwijaya Air menuju Surabaya pada malam hari, tiba pada pukul 20.30 WIB. Waktu masih lama, Penulis menyempatkan berkeliling di sekitaran Kota sebentar dan mampir ke Monumen Pahlawan. Agak aneh memang, buat apa juga ke monumen yang sudah tutup di malam hari. Tetapi inilah kerandoman Penulis, meski hanya melihat dari luar pagar setidaknya "Sudah Pernah" datang ke Monumen Pahlawan :D. 
 
Jarum jam masih menunjukkan pukul 10 malam, terlalu cepat jika ke stasiun. Penulis mencari Mcd yang buka 24 jam di Surabaya, bermain gawai sambil nyemil kentang goreng. Penulis punya teman perempuan semasa SMA yang kuliah di Surabaya, tetapi tidak mengabarinya karena merasa canggung jika ketemu. Empat tahun cuy setelah lulus SMA, jarang sekali chat terus tiba-tiba lo ngabarin kalau lagi di Surabaya dan lo ajak ketemuan.  Itu yang berkecamuk di pikiran Penulis saat itu hehehe.

Sabtu, pukul satu dini hari setelah berjam-jam di Mcd Penulis berangkat menuju Stasiun Pasar Turi. Suasana stasiun tidak begitu sepi. Masih ada taksi, ojek, dan sebuah mobil elf yang parkir. Penulis beranjak ke Alfamart, karena melihat banyak orang yang sedang duduk-duduk depan gerai. Terlihat mereka memakai jaket gunung, membawa carrier dan tas ransel. Rupanya mereka peserta Open Trip Gunung Ijen dan Baluran yang meeting pointnya juga di stasiun Pasar Turi.

Pukul 1.25 WIB, Kereta Api Kertajaya tiba di Stasiun Pasar Turi. Peserta trip dari Jakarta telah tiba dan Kami diarahkan oleh CP untuk berkumpul di dekat parkiran. Oh ya, CP adalah pemimpin atau orang yang mengatur trip ini agar berlangsung sesuai rencana di itinerary. Setelah peserta lengkap, Kami memasuki mobil elf dan perjalanan pun dimulai.

Tujuan pertama adalah menuju ke air terjun Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang. Waktu tempuhnya kurang lebih lima jam, waktu yang cukup untuk tidur :D. Kami tiba di parkiran dan penulis melihat sebuah gapura selamat datang. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 15 menit menuju menara pandang air terjun. Cuaca saat itu kurang bersahabat, gerimis tipis.

Kabut menggelayut, Sabar !
Setibanya di menara pandang, Penulis menghela nafas panjang dan kecewa melihat kabut yang menutupi perbukitan, pemandangan air terjun hanya terbuka sedikit. Menunggu dan sabar, hanya itulah yang penulis dapat lakukan bersama rombongan. 
 
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, sudah satu jam menunggu namun kabut masih menggelayut. Beberapa pengunjung yang lain bergumam sebal karena sudah jauh-jauh datang ke sini namun air terjunnya tertutup kabut. Ada yang nampak santai-santai saja, sambil menghisap sebatang rokok. Ada juga yang hanya berdiam diri, duduk sambil memainkan gawai, pertanda pasrah. Perlahan para fotografer mulai merapikan peralatan kamera beserta tripodnya. Balik kanan kembali menuju parkiran.
 
Pukul 10.40 WIB, kabut mulai bergeser menjauh dari Tumpak Sewu. Keadaan yang membuat senyum merekah. Karya Tuhan  yang mengagumkan perlahan mulai terlihat, jejeran aliran air terjun seperti tirai mulai terlihat jelas. Dinding-dinding bukit dihiasi lumut hijau dan pohon-pohon kecil. Tirai Tumpak Sewu terlihat Menakjubkan !

Sekilas Tentang Air Terjun Tumpak Sewu
Air terjun tumpak sewu juga mempunyai nama lain yaitu Coban Sewu, Terletak di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Air terjun cantik ini sering juga dijuluki niagara-nya Jawa Timur karena airnya yang berjejer memanjang. Lebih dekat jika berkendara motor dari Kota Malang,  waktu tempuhnya selama dua sampai tiga jam. 
 
Jika sobat mempunyai kamera drone, cobalah terbangkan dan potret dari atas, hasilnya akan nampak mengagumkan. Sobat tentunya pernah melihat foto Tumpak Sewu dan Gunung Semeru dalam satu frame, apabila cuaca sedang cerah potret itu bisa didapatkan dengan bantuan kamera dorne. Jika mempunyai waktu yang cukup sobat bisa turun ke dasar air terjun dengan menuruni bukit dan trek yang curam. Saat itu penulis hanya berkunjung sebentar saja sehingga tidak turun ke dasar air terjun. Ingat, masih ada destinasi lain yaitu Bromo dan Air Terjun Madakaripura yang masuk dalam itinerart.

Kabut Kembali Datang
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, tidak lama Kami menikmati keindahan Tumpak Sewu karena kabut kembali menutupi pemandangan air terjun. Tapi tak mengapa, potret Tumpak Sewu yang sempat cerah berhasil didapatkan. Penulis beserta rombongan pun kembali berjalan kaki menuju parkiran. Suatu saat penulis ingin kembali datang ke air terjun cantik ini. Mudah-mudahan cuaca saat penulis kembali berkunjung cerah. 
 
Penulis tidak terlalu ingat jumlah peserta trip saat itu, namun jika dihitung dari kapasitas mobil elf mungkin sekitar 30 an peserta. Beberapa orang masih saling mengabari hingga sekarang. Pada postingan selanjutnya, penulis akan melanjutkan cerita perjalanan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 




You May Also Like

0 komentar