• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

es krim legendaris ragusa di jakarta

Akhirnya nyempatin datang ke Ragusa, gerai es krim yang sudah melegenda namanya di Ibu Kota. Lokasinya terletak di Jalan Veteran I, Gambir, Jakarta Pusat. Dekat banget dari Monas dan Masjid Istiqlal. Apa yang spesial dari gerai es krim ini? satu, jauh sebelum Gelato populer di jogja, Es Krim Ragusa sudah berdiri sejak tahun 1932 dan bisa dibilang kedai es krim pertama di Jakarta. dua, kesan klasik karena di dalam ruangan masih menggunakan kursi rotan dan kipas angin. tiga, rasa es krimnya enak dan tanpa bahan pengawet.

gerai es krim ragusa di gambir

Jika ingin berkunjung disarankan saat hari kerja senin s.d. jumat, karena pada akhir pekan pengunjung biasanya ramai dan harus antri lama jika ingin makan di tempat. Kursi yang tersedia juga tidak terlalu banyak, sesuai dengan luas ruangan yang tidak begitu besar. Opsi lainnya adalah take away, lalu makan di luar gerai. Ada tempat duduk di trotoar seberang Ragusa, tinggal pilih duduknya mau menghadap jalan atau menghadap ke aliran kali :D.

aliran kali di jalan veteran 1

Kalau sobat membawa mobil, "PR" lagi cari tempat parkir karena lumayan susah. Paling fleksibel sih kalau bawa motor, kalau kepepet parkir di trotoar juga bisa wkwk maaf ya agak nyeleneh, tapi mau bagaimana lagi nyari tempat parkirnya, susah :D.

Cerita Pertama Kali ke Ragusa

gerai es krim ragusa di jakarta

Penulis datang saat jam tiga sore setelah pulang dari Perpusnas. Cuaca sedang panas membuat otak berpikir cepat untuk mencari tempat mengademkan badan. Dari jalan Merdeka Utara belok ke kiri menuju Jalan Veteran I dan berhenti di Gerai Ragusa. Setelah masuk ke dalam, sorot mata memencar ke seisi ruangan yang sederhana. Dinding-dinding ruangan dipenuhi foto-foto lawas gerai Ragusa serta foto menu es krim yang nampak menggugah selera. 

Ketika Penulis datang tidak langsung mendapat tempat duduk, harus menunggu dulu sebentar hingga ada kursi kosong. Setelah melihat daftar menu penulis memutuskan memesan Banana Split yang ada tanda jempol di fotonya, menandakan salah satu menu favorit di Ragusa. Selain itu ada menu Spaghetti Ice Cream, Cassata Sicilliana, dan Tutti Frutti yang bertanda sama.  

daftar menu terbaru ragusa

Penyajiannya tidak terlalu lama, berkisar lima menit saja pelayan yang berseragam hitam putih mengantar es krim yang Penulis pesan. Karena niatnya memang mau share di blog, sebelum makan difoto dulu :D Mungkin saja setelah membaca ini sobat mau berkunjung ke sana juga. Kalau dilihat dari foto memang gak kelihatan pisangnya, karena letaknya berada di bawah tumpukan es krim cokelat, stroberi, dan vanila.

es krim banana split ragusa
Hari itu hanya pesan Banana Split saja, ntar kapan-kapan kalau berkunjung lagi mau pesan menu yang berbeda.

harga es krim ragusa

Harga es krimnya bisa dilihat di atas, untuk banana split harganya 35 ribu rupiah. Penulis tidak bisa berlama-lama duduk di dalam gerai, karena kasihan juga melihat pengunjung lain yang berdiri mengantri belum dapat tempat duduk.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

foto sunset di masjid hasyim ashari

Sunset, momen di mana pencahayaan secara perlahan mulai minim dan menimbulkan warna jingga yang mengagumkan. Bagi penulis memotret sunset seperti terapi yang dapat menimbulkan kebahagiaan tersendiri, uniknya di musim hujan saat ini justru beberapa kali sunset di ibu kota terlihat memukau.  Polusi udara menjadi berkurang karena disapu air hujan. Jakarta mempunyai banyak spot memotret sunset, beberapa sudah pernah penulis bahas seperti rooftop gedung kantor, pesisir utara jakarta,  Waduk Setiabudi, hingga Lapangan Banteng. 

iibf 2021

Sabtu siang, hujan deras diiringi angin kencang membungkus sebagian wilayah di Jakarta. Penulis saat itu sedang berada di JCC Senayan untuk melihat-lihat kemeriahan IIBF yang sudah vakum dua tahun imbas dari pandemi. Tapi berhubung pendingin ruangan terasa sekali, penulis pun tak sanggup berlama-lama dan langsung memacu motor menuju Masjid KH Hasyim Ashari di Jakarta Barat.

Motivasi ke sana ngapain? memang tidak ada event apapun yang sedang berlangsung di Masjid Hasyim, sekedar ingin datang saja karena menurut penulis masjid ini terlihat megah. Halamannya luas dan terdapat semacam waduk buatan, cocok untuk menghasilkan foto refleksi dari air. Lokasinya memang cukup jauh dan sudah masuk daerah Cengkareng, penulis juga baru pertama berkendara motor ke arah sana. Jadinya kaget melihat kemacetan sepanjang Kali Mookervaart yang berwarna hitam.

Harus Punya Izin Menggunakan Kamera Digital di Dalam Masjid

pintu utama masjid hasyim ashari

Tibalah penulis di Masjid Hasyim saat pukul tiga sore, suasana masih sepi dan area parkir nampak lengang. Penulis mengeluarkan kamera dan memotret bagian luar masjid sebentar, lalu beranjak masuk melalui pintu utama. Ada satpam yang menjaga dan memberi tahu penggunaan kamera digital dilarang saat berada di "dalam" masjid. Mesti harus meminta izin ke pengelola terlebih dahulu yang dimana harus bersurat pada hari kerja, pembuatan surat izin ini tidak dipungut biaya apapun. 

Wah penulis kaget dengan aturan ini dan meminta penjelasan kenapa dilarang. "Itu aturannya dari pengelola bang, gak boleh ambil foto di dalam kalau belum izin. Tapi abang boleh kok pakai kamera hp buat foto" utas pak satpam menjelaskan dengan sopan.

Fasad dan Interior Masjid

halaman masjid hasyim ashari

Tampilan luar masjid mengingatkan penulis dengan sebuah bangunan rektorat universitas negeri. Hanya saja ada lima buah menara berwarna putih yang mengitari masjid, mungkin berkaitan dengan jumlah rukun islam. Lantai satu digunakan sebagai aula atau ruang pertemuan, lalu lantai dua untuk salat. Selain itu di lantai dua terdapat juga ruang perkantoran dan sekretariat masjid.  

piagam peresmian masjid hasyim ashari

Saat mau naik ke lantai dua, Penulis melihat piagam peresmian Masjid yang ditandangani oleh Presiden Joko Widodo. Lalu ada juga piagam pengukuhan nama masjid yang di tandatangani oleh Ketua Umum PBNU saat itu. Nama masjid diambil dari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama  (NU) yaitu KH Hasyim Asy'ari, yang juga merupakan ayahanda dari mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Plaza Masjid

anak-anak bermain bola di jakarta

Selesai melaksanakan Salat Ashar, penulis mengelilingi halaman masjid. Menarik sekali terdapat tempat duduk seperti tribun stadion yang berhadapan dengan masjid dan waduk, tempat duduknya dibuat bersusun dan pada bagian atasnya dibuat melebar sehingga bisa digunakan untuk area anak-anak bermain bola. Perlengkapan mereka sederhana sekali, mengunakan bola plastik dan sandal jepit sebagai gawang.

Penulis yang sudah berencana balik ke kosan mendadak urung ketika anak-anak itu minta difotokan. Mereka antusias sekali untuk difoto, perasaan bahagia mereka menular kepada penulis yang seketika mengenang kembali masa kecil dulu, bermain bola tanpa alas kaki di hutan jati milik warga. Dulu kalau sudah lelah biasanya dilanjutkan dengan mandi di sungai yang letaknya berdekatan. 

Penghujung Sore yang Syahdu

sunset di waduk dekat masjid hasyim ashari jakarta

Tak terasa sudah mendekati waktu maghrib, langit mulai terlihat berwarna kekuningan dari arah barat. Andai saja menolak permintaan anak-anak tadi mungkin penulis menyesal melewatkan momen sunset sebagus ini.  Masjid dan rumah susun menjadi objek refleksi yang dihasilkan dari air waduk dekat plaza, langit jingga juga terlihat memantul dan terlihat Masyaallah indahnya.

Penggunaan eksposur harus tepat dalam kondisi pencahayaan yang mulai minim, menurut penulis ini adalah bagian terseru dalam belajar foto. Kamera Fuji X-A3 yang saat ini dipakai bisa dibilang sudah ketinggalan zaman karena versi terbaru terus hadir dengan kecanggihan yang beragam. Mau beli baru? mikir-mikir dulu sepertinya, karena masih nyaman dan kameranya belum ada kerusakan berarti.

 


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Review Open Trip Overland Sumba Bersama Indonesia Juara
  • Perjalanan ke Banda Neira Dengan Pesawat Sam Air
  • 2025 Mau Senang-senang Lagi dengan Menulis

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose