• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

jembatan pik

Sudah lazim jika ada sebuah tempat wisata baru yang viral akan ramai didatangi. Contohnya kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang berada di pesisir Ibu Kota. Banyak bersliweran foto-foto pantjoran dan pantai pasir putih PIK 2 di beranda sosial media, sangat menarik sekali untuk didatangi. Namun saya pribadi termasuk orang yang rela menunggu jedanya antusias warga yang datang ke sana. Saya ingin menikmati suasana yang lebih sepi dengan sepeda motor.

Untuk menuju ke PIK 2, saya naik sepeda motor supaya lebih fleksibel untuk menghindari kemacetan. Katanya sih dulu kawasan ini dilarang atau tidak bisa dimasuki sepeda motor, makanya saya penasaran mencoba. Rupanya sudah bisa.

Datang ke sana sekitar jam satu siang, langit Jakarta sedang diselimuti awan mendung jadinya tidak terlalu panas. Tengah perjalanan, saya menepikan motor ke pinggir jalan ketika melihat bangunan besar dan megah yang bertuliskan yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Terletak di Jalan Boulevard PIK, persisnya di dekat bundaran. 

Motor yang saya kemudikan berjalan pelan, karena saya sesekali mencuri pandang ke arah bangunan yang ada di kedua sisi jalan, melihat kawasan yang baru pertama saya datangi padahal sudah nyaris enam tahun di Jakarta. 

perbatasan jakarta banten jembatan pik

Ketika sudah sampai di kawasan pancoran PIK saya tidak langsung memarkirkan motor, melainkan terus lurus ke arah pantai pasir putih pik 2, menaiki jembatan PIK 2 yang berdiri di atas perairan laut dangkal. Angin lautnya berasa sekali ketika melewati jembatan ini.

Ketika saya datang, pantai Pasir Putih saat itu sedang ditutup karena ada penataan kawasan pantai. Update terbaru saat ini sudah dibuka kembali. Terlihat masih banyak ruko/ bangunan yang sedang dalam proses pembangunan. Saya juga melihat papan iklan dan banner penjualan unit rumah yang nilainya fantastis, bukan untuk ukuran penghasilan umr Jakarta.

Berikut ini beberapa tempat yang sempat saya datangi ketika berkunjung ke kawasan PIK 2 dengan sepeda motor.

1. Pantjoran PIK

kawasan pancoran pik 2

pancoran pik 2

Tempat ini sempat populer ketika pertama kali di buka. Bahkan menyebabkan kemacetan yang mengular di akhir pekan. Sebagai pusat kuliner, kawasan Pancoran PIK dipenuhi berbagai ruko yang menjual berbagai makanan dan minuman. Nuansa chinatown sangat kental dari bentuk dan warna bangunan. Kawasan ini mulai ramai ketika sore dan malam hari, banyak spot foto yang menarik.

2. Cove at Batavia

cove at batavia di pik 2

Lokasinya tidak begitu jauh dari Pantjoran PIK. Cove at batavia ini tempat wisata kuliner yang berada di pinggir pantai dengan view jembatan PIK. Dari tempat ini bisa menyewa sepeda listrik untuk mengelilingi pinggir pantai. Harga sewanya ada yang 75 ribu untuk yang berdua, lalu 125 ribu untuk bertiga per satu jam.

3. Pantai Maju Bersama

pantai maju pik 2

Tempat terakhir yang saya datangi adalah Pantai Maju. View sunset dari pantai ini katanya bagus, dari sini juga bisa melihat pesawat yang hendak mendarat ke Bandara Soekarno Hatta. Saya melihat halte busway Transkajarta tidak jauh dari Pantai Maju Bersama. Jadi pengunjung juga bisa menggunakan transjakarta menuju PIK dengan menggunakan rute Balaikota-PIK. Di lain kesempatan saya akan mencoba menggunakan transjakarta jika ke sini lagi.

*fyi PIK 2 ini dulunya bernama Pulau C, berdiri di atas lahan hasil reklamasi Teluk Jakarta. Saya tidak akan membahas lebih banyak tentang reklamasi ini, terlalu sensitif. Karena kadung sudah berjalan, saya harapkan banyak tempat di kawasan ini yang difungsikan untuk publik, terbuka untuk semua masyarakat dan tidak dipasangi portal, kecuali jika berada lingkungan perumahan yang harganya sekian m itu. 

Sebelum ke PIK 2 ini saya berkeliling sebentar ke kawasan kamal muara yang berdekatan, jujur saja pemandangan yang sangat kontras terlihat. Dua sisi yang jauh berbeda. 



Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Review Open Trip Overland Sumba Bersama Indonesia Juara
  • Naik Kapal Dari Muntok ke Tanjung Api-Api Membawa Mobil Pribadi
  • Perjalanan ke Banda Neira Dengan Pesawat Sam Air
  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose