Mengapa Saya Masih Ngeblog

by - 4/07/2023 02:46:00 PM

travel-blogger-indonesia

Awal tahun 2023, ada pertanyaan yang datang ke saya melalui direct message sosmed. Pertanyaan sepanjang enam paragraf dengan garis besar alasan "kenapa saya masih mau ngeblog". Orang yang bertanya adalah orang yang dekat dengan saya, salah satu senior di kantor yang saya kagumi karena mempunyai dedikasi tinggi. Oleh karena itu saya sangat antusias ingin menjawabnya. 


Pada penghujung pertanyaan yang bersangkutan menimpali dengan permintaan tambahan "kalau mau dijawab nanti dijadiin ide tulisan saja, nanti saya baca" katanya. Ya paling tepat menjawabnya dengan tulisan, karena sekarang yang bersangkutan sudah mutasi jadi jarang bertemu. Baiklah saya membatin akan menjawabnya dengan postingan yang se-grande mungkin.  

Prolog simply

Saya mulai ngeblog itu tahun 2011, kelas satu SMA. Isinya acak sekali, campur aduk memuat puisi, resensi, topik sepakbola, hingga hero dan item DOTA. Namun blognya tidak berumur panjang, hanya hitungan bulan. Waktu luang saya di asrama sekolah lebih banyak dihabiskan untuk bermain game dan buka situs ganool di tingkat pertama :D. Lalu di tingkat kedua dan ketiga fokus untuk pra OSK, OSP, dan Lomba-lomba lain (Gak fokus-fokus amat sih, nge-game nya tetap jalan).

Ngeblog tahun 2011 dan tahun sekarang jelas sekali perbedaanya. Dulu ya tinggal nulis saja, kadang satu postingan hanya dua baris kayak status facebook. Apakah ada yang baca? kayaknya nggak ada sih, nil komentar juga. Kalau Ngeblog di era yang sekarang sudah mengenal SEO off-on page, Google Analytics, Search Console, dan fokus di satu niche (topik yang dibahas di blog).

Pertanyaan pertama

Kenapa masih ada yang mau nulis di blog tentang pengalaman / perjalanannya. Apakah ada orang yang tertarik baca pengalaman orang lain, misalnya saya yang saat ini bukan/belum jadi siapa-siapa. Hanya orang biasa (saat ini).

Jawaban untuk pertanyaan pertama

1. Menulis jejak

Saya tidak ingin perjalanan yang saya lakukan menguap begitu saja, tidak ada bekasnya. Saya pikir media yang cocok adalah blog karena bisa mendiskripsikan secara rinci. Kenapa tidak youtube atau reels yang saat ini lebih populer? dengan menulis blog, saya melatih lagi sensitivitas gaya kepenulisan saya. Meski tidak terlalu ambil pusing dengan trafik, saya tetap mengupayakan story telling saya dibungkus dengan menarik dan unik. 

2. Ngeblog itu menebar manfaat.

"Ketika hendak melakukan perjalanan, saya biasanya melakukan browsing untuk mencari informasi seperti transportasi umum, hotel murah, dan rekomendasi wisata di sebuah daerah. Saya mengunjungi banyak blog untuk mencari informasi se-detail mungkin. Contohnya ketika perjalanan dari Aceh ke Medan, saya mendapatkan informasi bus Sempati Star itu dari blognya Satyawinnie.

Lalu ketika perjalanan solo traveling ke Desa Waerebo di Flores, saya memutuskan untuk naik transportasi umum bernama otokol dari Kota Ruteng setelah membaca blog tanpakendali. Masih banyak contoh yang lain, maksud saya di sini adalah tidak pernah terpikirkan tulisan-tulisan ini bisa bisa sampai ke layar pembaca dan bisa bermanfaat bagi orang lain.

3. Setiap tulisan akan menemukan takdir pembacanya

Saya teringat dengan perkataan mba wilda hikmalia ke saya "Setiap tulisan akan menemukan takdir pembacanya", kalimat yang valid. Awal ngeblog kunjungan hanya 5-10 pengguna saja, dan itu terjadi selama berbulan-bulan. Apakah ada sempat kepikiran untuk berhenti ngeblog karena pengunjungnya minim? Tidak sama sekali, karena blog ini bisa dibilang long-term process. Menulis saja tanpa menyematkan syarat "ada atau tidak yang baca".

Saya pun berharap postingan-postingan yang saya buat bisa bemanfaat bagi orang lain. Gimana gak seneng kalau ada yang kirim komentar kayak gini "Wuih keren sekali pengalaman tripnya, saya jadi ada banyangan untuk pulkam dengan bus epa star", "mantap penyampaian yang enak untuk dibaca", "thankyou very helpfull", "hi kak boleh share itinnya kah?, sepertinya menarik karena ceritanya mendetail" dll.  

Komentar-komentar di atas murni datang dari pembaca di blog. Bahkan ada yang mengapresiasi lewat email yang saya cantumkan di kontak. Sungguh mendapatkan apresiasi-apresiasi ini tidak pernah terbesit di awal saya ngeblog. 

Pertanyaan kedua

Pikiran gue. Ngapain baca cerita pribadi orang lain, mending baca ilmu pengetahuan, teknologi, IT, dll (Minat baca gue). Bagaimana cara lu buat narik orang biar bisa baca tulisan lu di blog.

jawaban pertanyaan kedua

Tentu saja orang mempunyai prioritas bacaan sesuai minat baca masing-masing. Bahkan saat ini sudah banyak komunitas baca dengan genre tertentu. Saya tidak bisa mengatur minat baca orang lain (di luar kendali). Fokus utama saya adalah terus belajar menulis, menyalurkan hobi, titik.

Apakah trafik bagi saya penting? Penting tapi karena alasan yang lain. honestly melalui blog saya juga belajar kulit luar digital marketing. Lantas tolak ukur perkembangan belajar saya yaitu trafik yang didapatkan. Sungguh menyenangkan beberapa postingan saya bisa bersaing dengan media besar seperti detik, kompas, kumparan di mesin pencari.

Lalu bagaimana strategi saya menarik orang untuk datang dan mendapatkan trafik? Saya bukan siapa-siapa, tidak populer. Jadi menurut saya meng-share tulisan saya di sosial media sangatlah tidak efektif. Oleh karena itu saya belajar sedikit-sedikit mengenai SEO (Search Engine Optimization).

Simpelnya gini, SEO itu teknik untuk mendapatkan ranking pencarian peringkat atas di google. Dalam dunia SEO,  fokus utama blog atau sebuah website secara garis besar ada tiga. Pertama memberikan informasi (to inform), menjual produk (to commerce), dan personal branding. Saya fokus di point pertama, memberikan informasi. Di sini melatih kepekaan saya untuk melihat target pembaca, kira-kira informasi yang dibutuhin user apa sih. 

Pertanyaan ketiga

Tujuan utama lu nulis itu apa? apakah memang mau nulis aja, gak mentingin penghasilan tambahan atau lu mau dapet penghasilan tambahan makanya lu mulai nulis

Jawaban pertanyaan ketiga

Tujuan utama saya nulis ya nulis... Kalau penghasilan tambahan itu prioritas yang kesekian. Jika saya mementingkan penghasilan di blog dari awal, hal itu membuat saya menyerah lebih awal. Karena proses ngeblog itu panjang sekali, dalam tahun pertama dan kedua pasti lebih banyak cost dan effort yang dikeluarkan. Yang saya ketahui cara mendapatkan penghasilan/monetisasi blog itu melalui affiliasi dan adsense. Keduanya rumit dan perlu proses. Untuk mendaftarkan goole adsense saja saya mendapatkan penolakan berkali-kali hingga disetujuin oleh "mbah gugel". 

Jika mendaftar Adsense di Youtube mempunyai syarat mutlak sekian ribu subscriber dan sekian jam penonton, berbeda dengan Adsense blog/web yang tidak gamblang persyaratannya. Ada yang bilang umur blog harus sekian bulan, postingannya sudah banyak nge-ranking di google, dan punya trafik.

Jadi apakah saya mentingin penghasilan tambahan atau tidak melalui blog? bisa kalian simpulkan :)

Pertanyaan keempat

Apakah (saat ini) hasilnya sebanding dengan effort yang sudah dikeluarkan untuk mencurahkan isi pikiran dan waktu kita buat nulis panjang lebar di blog. Zaman sekarang banyak platform yang lebih cepat ngasilin exposure dan income, kenapa tetep pilih blog.

jawaban pertanyaan keempat

Saya tidak berorientasi hasil ngeblog hanya dalam bentuk nominal dan angka. Hasil blog lain yang saya dapatkan yaitu saya berlatih kepekaan dalam menulis, hobi yang tersalurkan, belajar hal baru (SEO, Digital Marketing, Jurnalisme dasar, story telling), berteman, dan tulisan saya bermanfaat untuk orang lain.

Kenapa saya masih memilih platform blog dibandingkan platform lain? ya karena saya merasa platform ini lebih cocok ke saya :) Saya rasa ulasan-ulasan di atas sudah cukup menjelaskan kenapa saya masih memilih blog. Baiklah mungkin maksudnya kenapa tidak nge-youtube saja atau membuat reels tiktok atau ig? Saya sebenarnya sudah coba tetapi saya tidak happy melakukannya, mengedit video misalnya justru membuat saya gampang pusing dan bosan. Tidak seperti menulis di blog, membuat perasaan saya lebih baik.

Pertanyaan kelima

Kapan lu nikah?

jleebbbb :(




You May Also Like

2 komentar

  1. Setuju dengan pendapat abang. Btw tulisan-tulisan perjalanannya keren2 bang. Sudah saya baca hampir semua. Padahal baru ketemu blogspot ini sore tadi. Keren.👏

    BalasHapus