Teluk Kiluan, Serpihan Keindahan Alam Lampung

by - 3/19/2020 05:37:00 PM

Provinsi Lampung mempunyai pesona bahari yang menakjubkan, yang paling populer di kalangan pelancong adalah Pulau Pahawang. Bersama kelima teman,  penulis  mengunjungi Lampung untuk berwisata, bukan ke Pulau Pahawang melainkan Teluk Kiluan yang jaraknya lebih jauh. Ada apa saja sih di Teluk Kiluan? Wah banyak yang keren-keren deh pokoknya, seperti melihat lumba-lumba di alam bebas, Pantai Pulau Kelapa yang mempunyai pasir pantai yang bersih, dan berenang di Laguna Gayau.
 
Penulis berangkat pada tanggal 5 Agustus 2017, dimulai dari Terminal Pulau Gebang dengan menumpangi Bus Arimbi tujuan Pelabuhan Merak, Banten. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menumpangi Kapal ASDP Ferry Indonesia dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni yang ditempuh selama tiga jam.
 
Penulis dan kelima teman mengambil paket open trip. Supaya tidak perlu repot-repot lagi menyusun Itinerary, mencari info penginapan, dan sewa menyewa kendaraan. Jadi setelah tiba di Pelabuhan Bakauheni sudah ada guide atau tour leader yang menjemput.
 
Penulis tiba di Pelabuhan Bakauheni Lampung pada sabtu pagi. Setelah bertemu dengan gudie, Kami langsung naik ke mobil menuju Teluk Kiluan.  Di tengah perjalanan singgah sejenak di warung makan untuk sarapan dan membeli cemilan. Perjalanan darat menuju Teluk kiluan ditempuh selama lima jam.
 
Kondisi jalan menuju Teluk Kiluan saat itu masih rusak, bahkan ada yang tidak beraspal melainkan jalan berbatu. Mungkin sekarang kondisinya jauh lebih baik, karena sudah lama juga Penulis tidak ke sana lagi.  Pukul 11.00 WIB, penulis tiba di Teluk Kiluan dan langsung diantar menuju homestay.  Beristirahat sejenak untuk makan siang serta meluruskan kaki-kaki yang menekuk selama di mobil. Setelah istirahat dirasa cukup, Kami pun mengunjungi spot-spot menarik di teluk Kiluan.

Berenang di Laguna Gayau

laguna gayau teluk kiluan
Destinasi pertama yang didatangi adalah Laguna Gayau, kolam renang alami yang berada di Teluk Kliuan. Air Laguna Gayau terbentuk dari cekungan batu karang di pinggir laut lepas. Sobat harus hati-hati jika berenang di sini, pastikan ombak air laut dalam keadaan aman dan tidak tinggi. Sangat berbahaya jika terseret arus air laut yang naik ke Laguna.
 
Sobat juga harus ditemani guide lokal jika berkunjung ke sini. Karena mereka paham kondisi cuaca dan ombak di Teluk Kiluan sedang berbahaya atau tidak. Info dari guide,  pernah ada korban yang terseret arus ombak air laut. Kalau sudah begitu, sudah sulit untuk diselamatkan karena langsung ke laut lepas.Jadi harus tetap hati-hati !.
 
Di dekat Laguna Gayau, terdapat juga water blow seperti di Nusa Dua Bali.  Deburan air laut yang keluar dari sela-sela lubang karang. Disarankan tetap perhatikan langkah kaki dan jangan terlalu dekat ke pusat deburan air. 
Untuk mencapai lokasi Laguna Gayau, penulis harus berjalan naik turun bukit selama 30 menit dari homestay. Cukup melelahkan, namun tidak sia-sia karena hasil perjuangannya sangat menawan dan mengagumkan.

Bersantai di Pulau Kepala yang Indah 

pulau kelapa teluk kiluan
Siang hari yang terik tidak menyurutkan semangat Kami untuk mengunjungi destinasi selanjutnya, Pulau Kelapa. Kali ini Penulis diantar dengan menggunakan perahu nelayan, waktu tempuhnya selama kurang lebih 15 menit saja dari penginapan.
Gradasi warna air laut yang biru dan hijau membuat takjub. Pasir putih yang bersih membuat penulis tidak ragu untuk duduk di atasnya. Di saat teman yang lain melakukan aktivitas snorkeling, penulis hanya duduk-dusuk santai. Alasannya karena belum bisa berenang saat itu haha, Tapi sungguh, pemandangan di Pulau Kelapa ini indah banget sob.

Menyimak Matahari Tenggelam di Teluk Kiluan

Setelah puas berkunjung ke Pulau Kelapa, Kami kembali ke penginapan dan menikmati kesyahduan matahari tenggelam. Sambil bermain kartu dan bercanda riang. Matahari perlahan menghilang dan langit mulai menggelap, lalu mata kami tidur terlelap. 

Melihat Atraksi Lumba-lumba 

Pukul lima pagi pada hari minggu, penulis dan yang lainnya terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat menuju tengah laut dengan perahu nelayan. Beruntung sekali pagi itu, penulis melihat kawanan-lumba-lumba yang berloncatan lalu kembali menyelam. Mereka seakan akan mengiringi perahu. Kamera ponsel penulis tidak terlalu bagus untuk memotret hewan mamalia yang lucu itu.
 
Matahari naik sepenggala, penulis pun kembali ke penginapan dan berkemas pulang. Mengakhiri trip yang sangat menyenangkan. Sungguh, keindahan alam Teluk Kiluan yang membuat takjub, Penulis tertarik untuk datang ke sini lagi, entah kapan.


You May Also Like

0 komentar