Pesona Keindahan Danau Kelimutu (Overland Flores Part 2)

by - 4/13/2020 03:42:00 PM

Catatan perjalanan overland Flores berlanjut, setelah postingan sebelumnya mengulas cerita penulis di Maumere (menikmati keindahan alam di Maumere, Overland Flores part 1). Mobil travel yang penulis tumpangi melaju kurang lebih 2,5 jam untuk tiba di Moni. Pada bagian ini penulis akan menceritakan perjalanan penulis menuju ke Danau Kelimutu yang tersohor keindahannya.
melihat keindahan danau kelimutu

Perjalanan Mencari Penginapan, transportasi, dll
 
"Dek, mau diantar ke mana? kita udah sampai di Moni nih" sopir travel bertanya ke penulis sambil melihat dari kaca spion di dekat kemudi. "saya mau cari penginapan di dekat Kelimutu bang" jawab penulis. "oh kalau begitu saya punya kenalan penginapan di pinggir jalan raya, mau saya antar ke sana? harganya nanti nego saja sama dia" sopirnya menjelaskan.

Sebenarnya penulis sedikit ragu dengan tawarannya, terlebih setelah kejadian ongkos travel ditambah tarifnya oleh sopir ini (cerita di akhir part 1). Tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba singgah ke penginapan itu dan bertanya harganya, siapa tau cocok. Singgah di penginapan tersebut merupakan salah satu keputusan yang tepat di akhir cerita :).

Penulis pun diantar travel ke penginapan bernama Christin Lodge yang letaknya di pinggir jalan raya. Begitu sampai di sana, penulis disambut oleh Bapak Sevi usianya kisaran 40 tahunan. Rupanya selain menyediakan penginapan, beliau juga menawarkan jasa mengantar ke Danau Kelimutu. Selain itu pada keesokan harinya beliau ada urusan di Ende, jadi bisa mengantar penulis dan Faliq ke Ende juga.

Tarif yang ditawarkan adalah Rp.700.000 dengan rincian biaya penginapan, transportasi mobil ke Kelimutu, dan transportasi ke Ende. Faliq pun meminta izin sebentar untuk berdiskusi dengan penulis, setuju atau tidak dengan tawaran beliau.

Sebuah tawaran yang menarik karena tidak perlu repot-repot lagi mencari rental mobil dan travel ke Ende. Tetapi harganya tentu masih bisa ditawar lebih murah lagi, penulis pun menawar di harga Rp.500.000. Pak Sevi tentunya tidak sepakat dengan angka tersebut, setelah proses negosiasi akhirnya deal di angka Rp.600.000

Penulis dan Faliq pun meletakkan semua peralatan di kamar dan beristirahat. Selang beberapa jam, Faliq menawarkan penulis untuk berjalan-jalan di sekitar Moni untuk melihat air terjun di dekat penginapan. Tetapi penulis menolak dan memilih tetap di penginapan saja karena sudah pukul empat sore. 

Faliq pun kembali ke penginapan sekitar pukul sembilan malam, cukup lama juga ia berjalan sekitar Moni :D.  Rupanya Ia bertemu dengan seorang traveler asal Ende bernama Kak Sila. Seorang perempuan yang sudah melanglang ke berbagai tempat di Indonesia dan beberapa negara lain. Selang beberapa menit mendengar celotehan Faliq, penulis pun tertidur pulas dan bangun keesokan harinya pukul empat pagi.

Perjalanan Menuju Kelimutu
Penulis pun bersiap setelah alarm berbunyi dengan dering yang cukup kuat pada pukul empat pagi tanggal 3 Februari 2019. Penulis pun memakai jaket polar dan membawa headlamp kecil, lalu membawa keperluan untuk treking seperti air minum. Setelah siap, mobil Innova milik Pak Sevi membawa penulis bersama Faliq menuju titik awal pendakian menuju Danau Kelimutu.

Pukul 5 pagi tibalah penulis di pos tiket masuk, harga tiket retribusinya saat itu Rp.7.500. Penulis bersama Faliq pun memulai pendakian, sementara Pak Sevi tidak ikut dan menunggu di warung dekat parkiran. Cuaca pun saat itu sedang bersahabat dan cerah, beberapa bintang masih terlihat di langit.
tangga menuju kawasan danau kelimutu
Rute pendakian menuju Danau Kelimutu tidak terlalu berat, penunjuk arahnya pun lengkap sehingga tidak perlu khawatir untuk nyasar. Pertama-tama penulis melewati trek tanah, lalu saat mendekati kawasan danau jalannya sudah di semen dan dibuat anak tangga serta pegangan tangan di sisi jalan. Penulis berjalan selama kurang lebih 45 menit.
sunrise di danau kelimutu
Penulis pun melihat sebuah tugu Puncak Kelimutu, lokasi tempat wisatawan menunggu matahari terbit. Syukurnya penulis tidak melewatkan momen itu karena datang tepat waktu, wisatawan domestik dan luar negeri sudah banyak yang datang dan memenuhi tugu. Namun sayangnya Matahari tidak terlihat sempurna ketika terbit karena tertutup awan.
sunrise di dekat tugu kelimutu
Penulis pun menikmati landscape yang luar biasa indah ini sambil menyeruput teh hangat dan gorengan yang dijajalkan oleh pedagang di dekat tugu. Jika sobat ingin berkunjung ke sini, cobalah untuk datang pada tanggal 14 Agustus karena selalu diadakan Festival Danau Kelimutu. Ada prosesi adat yang menarik untuk disaksikan pada tanggal tersebut. Penulis juga melihat gugusan bukit yang menghampar, pemandangan ini bisa terlihat dari tugu puncak Kelimutu. Sangat mengagumkan sob !

Danau Kelimutu merupakan salah satu ikon alam Indonesia yang berada di ketinggian sekitar 1600 MDPL. memiliki tiga danau atau kawah yang mempunyai warna yang berbeda dan dapat berubah-ubah pada waktu tertentu. 

1. Tiwu Nuwa Muri Koo Fai
kawah kelimutu
Berdasarkan kepercayaan penduduk sekitar, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai adalah kawah tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Lokasi kawah ini bersebelahan dengan Tiwu Ata Polo, dipisahkan oleh sebuah dinding tebing.

2. Tiwu Ata Mbupu
tiwu ata mbupu kelimutu
Berdasarkan kepercayaan penduduk sekitar diyakini sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal

3. Tiwu Ata Polo
kawah kelimutu
Berdasarkan kepercayaan penduduk sekitar diyakini sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu membuat keburukan.

Kembali ke Penginapan dan Persiapan ke Ende
 
Oh iya, di Tugu Puncak Kelimutu penulis bertemu dengan Kak Sila yang diceritakan oleh Faliq sehari sebelumnya. Penulis pun sempat mengobrol dengan beliau, orangnya baik dan mudah berteman. Penulis pun berpisah dengan beliau karena harus berangkat ke Ende pagi itu juga.  Penulis pun mengatakan "sampai jumpa ya kak", sebuah ungkapan suatu saat jika Tuhan menghendaki akan bertemu kembali. Ya, penulis pun bertemu kembali dengan beliau saat di Labuan Bajo.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, menandakan penulis harus kembali ke parkiran dan menemui Bapak Sevi. Penulis pun beranjak dari tempat indah ini, dengan mengucap syukur salah satu tempat yang penulis idam-idamkan untuk dikunjungi akhirnya terwujud.

Setelah tiba di Christin Lodge, penulis pun berkemas dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Ende diantar oleh Bapak Sevi. Di tengah perjalanan penulis diajak singgah ke Kampung Wologai, ceritanya bersambung dan dapat dibaca pada postingan "Melihat Jejak bung Karno di Ende".

Pengeluaran penulis :
1. Paket penginapan, transportasi Kelimutu, dan transportasi menuju Ende = Rp.600.000/2 (dibagi dengan Faliq) = Rp.300.000
2. Tiket masuk menuju Danau Kelimutu = Rp.7.500.


You May Also Like

0 komentar