Telaga Biru Samares Biak, Surga Kecil yang Menakjubkan

by - 5/09/2020 08:11:00 PM

telaga biru samares yang indah
Berbicara mengenai keindahan alam tanah Papua tidak akan pernah habis-habisnya. Kali ini Penulis akan membahas kepingan keindahan di sebuah pulau kecil yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Papua yaitu Pulau Biak.

Sebelum berangkat menuju Biak, penulis terlebih dahulu mencari informasi mengenai sewa mobil di sana.  Saat itu Kak Intan (teman penulis) memberikan kontak Pak Rudolf yang dulunya juga pernah mengantar Kak Intan berkeliling Biak.

Penulis berangkat bersama ketiga teman lain dalam perjalanan ini. Untuk menuju Biak, Kami menggunakan tiket promo Sriwijaya Air. Transit terlebih dahulu di Makassar sebelum tiba di Bandara Frans Kaisiepo Biak pada tanggal 1 Desember 2018 pukul 7.00 WIT.

Setelah tiba di bandara, penulis mengontak Pak Rudolf. Setelah bertemu penulis langsung saja di antar menuju telaga cantik bernama Telaga Biru Wopersnondi.  Telaga ini terletak di Desa Samares, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Para wisatawan sering menyebut telaga ini dengan nama Telaga Samares.

Lama perjalanan menuju telaga ini sekitar dua jam dari bandara, kondisi jalan raya beraspal dan cukup baik. Hanya sedikit ditemui jalanan yang berlobang, tetapi tidak ada papan penunjuk jalan saat menuju telaga ini. Sinyal GPS pun sering hilang, jadi cukup susah untuk melakukan solo traveling ke telaga ini, harus ditemani orang yang tau jalan.

Tibalah kami di tempat parkiran mobil, terdapat dua bilik toilet di dekat parkiran, tetapi pintunya terkunci sehingga penulis dkk tidak bisa ganti pakaian untuk berenang di telaga. Baiklah pikir penulis mungkin di dekat telaga ada kamar ganti. Penulis pun berjalan menuju tangga yang terbuat dari papan, melewati rimbunan pepohonan. Larik cahaya menerobos sela dedaunan pohon, burung-burung berkicau menyapa.
telaga biru wopersnondi atau telaga biru samares
Selang beberapa menit kemudian, WOOOOOW, penulis membelalakkan mata melihat keindahan telaga biru ini. Sungguh indah sekali sob, masih asri dan belum tercemar. Pohon-pohon di sekitar telaga menimbulkan bayangan indah yang magis dan syahdu, begitu mempesona.

Menurut pendapat pribadi penulis, telaga ini adalah telaga terindah di Indonesia. Dahan dan ranting pohon yang terletak di dasar telaga dapat terlihat saking jernihnya. Sekejap lepas dari kesenangan, penulis melihat sekitar kawasan, rupanya tidak ada kamar ganti. Baiklah, penulis tidak jadi berenang ke dalam air telaga.
keindahan telaga biru samares biak
Meski tidak berenang, Penulis pun menuju ke pinggir telaga, memasukkan tangan ke dalam air dan terasa sangat dingin. Kedua kaki penulis dicelupkan ke dalam air yang seolah menyapa lembut, penulis lantas membasuh muka dengan air telaga untuk merasakan kesegarannya.

Penulis benar-benar takjub melihat keindahan telaga yang mempunyai diameter kisaran 20 meter ini. Penulis menghabiskan waktu sekitar dua jam di lokasi ini. Seorang teman penulis mengeluarkan kamera drone miliknya, memainkannya dengan hati-hati agar tidak terkena ranting pohon. 
pantai samares biak
Setelah dirasa cukup, penulis kembali ke tempat parkiran. Pak Rudolf mengajak Kami untuk melihat Pantai Samares yang letaknya tidak terlalu jauh. Debur ombak menghantam bibir pantai, jika penulis tidak salah air laut yang penulis lihat langsung terhubung dengan Samudera Pasifik. 

Sekitar pukul 10.00 WIT, hujan turun cukup deras saat itu. Kami pun bergegas masuk kembali ke dalam mobil. Syukurlah hujan turun tidak terlalu lama, kami kembali ke Kota untuk makan siang. Setelah makan siang Kami melanjutkan perjalanan menuju pantai-pantai di Biak. Bersambung....







You May Also Like

0 komentar