Pertama Kali ke Perpustakaan Nasional
Pepatah mengatakan "buku adalah jendela dunia", dengan membaca kita dapat menelusuri ruang-ruang pengetahuan yang luas. Ajakan untuk meningkatkan minat baca kian digaungkan di Tanah Air, Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional yang baru pada September 2017 oleh Presiden Joko Widodo menjadi semangat dan harapan yang cerah bagi dunia literasi di Indonesia.
Monumen Nasional dilihat dari Perpusnas |
Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kata Perpustakaan? apakah tempat membosankan yang dipenuhi buku-buku berdebu yang tersusun di rak?. Agaknya pikiran tersebut akan segera lenyap ketika kita berkunjung ke Perpustakaan Nasional yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Lokasinya sangat strategis, berhadapan langsung dengan Monumen Nasional dan bertetangga dengan gedung Kementerian BUMN dan gedung-gedung tinggi lainnya.
Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terdiri dari 24 lantai dengan tinggi 126,3 meter, disebut-sebut sebagai gedung perpustakaan nasional tertinggi di dunia. Selain gedung utama, terdapat juga sebuah museum berbentuk seperti rumah yang menyimpan ornamen seni dan pajangan foto-foto pahlawan nasional. Lalu quotes tentang literasi terpajang di dinding-dinding museum.
Menitipkan barang bawaan ke Loker
Penulis pertama kali berkunjung pada awal tahun 2018, sapaan ramah satpam langsung mengarahkan penulis menuju ke tempat parkir basemen. Setelah itu penulis langsung menuju lantai satu untuk menitipkan tas ransel ke dalam loker. Tidak diperbolehkan membawa tas ke lantai atas, loh gimana kalo kita bawa laptop? nanti akan diberikan tas plastik jinjing kok.
Membuat Kartu Anggota
Penulis naik ke lantai dua dengan tangga eskalator, di lantai ini terdapat layanan pembuatan kartu anggota. Setiap pengunjung diharuskan membuat kartu anggota terlebih dahulu, karena di beberapa lantai kita akan diminta kartu anggota oleh petugas.
Cara dan syarat membuatnya sangat mudah, membawa KTP dan mengisi form data diri di komputer yang disediakan. Adapun yang perlu diisi adalah nama, NIK, alamat, pekerjaan, dll. Kalau bingung tinggal tanya saja ke petugas, mereka dengan senang hati membimbing.
Setelah mengisi data diri, selanjutnya adalah cetak kartu. Terdapat empat counter untuk pencetakan kartu, nanti kita juga akan difoto loh :D. Wah dulu saat penulis berkunjung pertama kali sih lumayan ramai yang membuat kartu, harus antri. Mungkin karena baru beberapa bulan diresmikan saat itu, jadi banyak yang belum buat kartu anggota.Fasilitas tiap lantai Perpusnas
Lantai yang paling ramai pengunjung adalah lantai 21 dan 22, yang merupakan tempat layanan koleksi monograf terbuka. Di sana juga terdapat tempat duduk dan meja yang nyaman. akan tetapi kalau mau dapat tempat duduk harus datang lebih awal karena lantai ini selalu penuh. Kalau mau yang agak sepi cobalah ke Lantai 16 yaitu layanan koleksi foto, peta, dan koleksi.
Perut keroncongan saat di perpusnas? tenang saja ada kantin di lantai empat. Ada banyak jenis makanan yang dijual seperti gado-gado, ayam geprek, mie ayam, bakso, soto, dll. Ada juga jajanan ringan di sana. Kalau mau salat terdapat Musholla di lantai enam, di sana juga diadakan salat jumat jadi tidak perlu repot-repot mencari masjid kalau mau salat jumat.
Jam buka Perpusnas sebelum dan selama PSBB
Jam buka Perpusnas sering mengalami perubahan, jika kita ingin mencari informasi terbaru mengenai jam layanan silahkan kunjungi laman sosial media resmi Perpusnas. Sebelum Corona melanda tanah air, Perpusnas buka senin s.d. jumat jam 8.00 WIB s.d. 18.00 WIB serta hari sabtu s.d. minggu dari jam 8 WIB s.d. 16.00 WIB. Bahkan pada awal tahun ini beberapa lantai buka sampai jam sembilan malam untuk beberapa ruang tertentu di hari Senin s.d. Jumat.
Nah, di masa PSBB jam buka Perpusnas berubah hanya pada hari senin s.d. jumat dari jam delapan hingga lima sore. Selain itu pengunjung juga dibatasi 1.000 orang saja, untuk masuk wajib memakai masker lalu diperiksa suhu tubuh di dekat pintu masuk perpusnas. Tempat duduk di tiap lantai juga diberikan jarak.
Berkunjung ke Perpustakaan adalah pilihan yang tepat jika kita ingin membaca buku dengan gratis. Selama gedung Perpusnas tutup, sobat bisa manfaatkan layanan online seperti Ipusnas yang dapat diunduh di Playstore. Memang saat meminjam beberapa buku kita harus mengantri karena persedian buku digital sering habis dipinjam oleh orang lain, harus bersabar.
*informasi terbaru yang penulis dapatkan, Perpustakaan Nasional tutup sampai dengan tanggal 26 September 2020.
*semua foto yang penulis upload di blogpost ini diambil sebelum masa pandemi :)
2 komentar
Informatif
BalasHapussemoga bermanfaat
Hapus