• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

pelabuhan sunda kelapa dilihat dari menara syahbandar

Sudah pernah berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa? jika belum, bagi sobat yang suka fotografi cobalah untuk ke sana. Melihat aktivitas bongkar muat barang di kapal kayu berukuran besar, Peti kemas yang tertumpuk, lalu lalang truk besar, dan ada juga para pemancing yang terlihat sedang menunggu ikan terkena kail. Pelabuhan Sunda Kelapa saat ini terbuka untuk umum, tidak ada retribusi untuk masuk ke area pelabuhan. 

menara syahbandar jakarta

Ingin melihat suasana Pelabuhan Sunda Kelapa dari sudut yang berbeda? Penulis berkunjung ke Menara Syahbandar yang berada di Jl Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara.  Dulunya menara ini dikenal dengan nama De Uitkijk, dibangun pada tahun 1839 oleh pemerintah Kolonial Belanda.  Menara ini berfungsi sebagai menara pemantau bagi kapal-kapal yang keluar masuk Pelabuhan Sunda Kelapa. 

koleksi di menara syahbandar

Menara Syahbandar ini juga dijuluki menara miring karena bentuk bangunannya yang terlihat miring.  Sebelum naik ke atas menara, Penulis melihat-lihat sejenak koleksi yang ada di lantai dasar.  Masuk ke dalam ruangan yang berisikan barang-barang koleksi menara Syahbandar yang digunakan pada masa lalu. Seperti Teropong, Batu Duga, Lensa, dll. 

museum menara syahbandar jakarta

Terdapat juga "prasasti kedatangan Saudagar Cina abad 17", pada dinding ruangan terdapat informasi yang menerangkan bahwa tulisan beraksara Cina ini adalah kantor pengukuran dan penimbangan serta disinilah titik nol Jakarta pada waktu itu. Sebelum akhirnya titik nol Kota Jakarta dipindahkan ke Monumen Nasional (Monas).

jendela menara syahbandar

Menara Syahbandar memiliki ketinggian 12 meter. Penulis mulai naik ke bagian atas, melewati anak tangga kayu berwarna merah, lumayan olahraga kecil-kecilan. Bagian paling atas menara merupakan tempat pemantauan kapal. Ruangannya terbuka dengan jendela-jendela berukuran besar. 

gedung voc galangan

 
museum bahari dan pasar ikan

Dari sinilah kita bisa melihat suasana sekitar menara dari segala penjuru. Gedung VOC Galangan, Museum Bahari, Pasar Ikan, Pelabuhan Sunda Kelapa, bahkan hamparan laut di utara Ibu Kota. Di bagian sentral terdapat foto orang yang sedang meneropong atau memantau kapal. Lalu terdapat juga foto-foto lama Menara Syahbandar. Foto-foto tersebut memperlihatkan belum banyak bangunan-bangunan yang ada di sekitar menara, sungai-sungai masih terlihat lebar. 

Lokasi menara yang berada di dekat jalan yang dilalui oleh kendaraan besar membuat menara ini sering bergetar, hal ini menambah julukan lain Menara Syahbandar yaitu Menara Goyang. Pertama kali ke sini, Mulanya Penulis mengira kalau getaran tersebut karena sedang terjadi gempa. 

museum bahari jakarta

Puas memotret, Penulis pun turun kembali ke lantai dasar dan berjalan kaki menuju Musuem Bahari yang letaknya berdekatan.  Bagian depan Museum Bahari terlihat unik dengan dua buah jangkar. Lalu bangunan sebesar itu pintu masuknya berukuran kecil dengan nuansa yang kental dengan masa kolonial. Terdapat tiga gedung utama yang diberi nama alfabet, Gedung A, B, dan C. 

koleksi kapal nusantara di museum bahari

 
diorama penjelajah di museum bahari

Gedung A memiliki koleksi diorama penjelajah dunia di lantai dua. Gedung B merupakan ruangan pertemuan, cafetaria, dan toko souvenir. Gedung C berisikan Perahu-perahu khas dari beberapa daerah di Indonesia. Ada banyak koleksi-koleksi lainnya yang akan membuat kita bangga dengan Indonesia. namun karena Penulis datang saat jam tutup museum hampir usai, jadinya tidak banyak yang bisa dilihat satu-persatu. 

halaman museum bahari

Beberapa sudut bangunan Museum Bahari terlihat unik dan bagus untuk dijadikan objek foto. Seperti halaman lapang yang terdapat antara gedung A dan Gedung B. Dinding-dinding gedung yang berwarna putih, Lalu Jendela dan Pintu tiap gedung yang unik.


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
jembatan gantung situ gunung

Jembatan Gantung Situ Gunung sepanjang 243 meter ini disebut-sebut sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Predikat itu menarik perhatian Penulis untuk datang ke jembatan yang terletak di Sukabumi ini. 

Cara menuju Jembatan Situ Gunung

1. Dari Jakarta menggunakan KRL tujuan Bogor terlebih dahulu. Lalu Sobat bisa berjalan kaki menuju Stasiun Paledang selama kurang lebih 15 menit (optional bisa menggunakan ojek juga). Dari stasiun Paledang terdapat Kereta Api lokal menuju Stasiun Cisaat di Sukabumi. Tiket bisa dibeli di laman resmi KAI atau Traveloka dkk. Namun saat ini Kereta Api tersebut sudah lama belum beroperasi lagi semenjak pandemi.

2. Cara kedua menggunakan angkutan Colt dari Bogor ke Sukabumi. Penulis melihat ada banyak Colt mini berwarna merah yang melintas di sepanjang jalan, di bagian depan dan belakang mobil terpampang tulisan Bogor-Sukabumi. Namun estimasi waktu tidak menentu, karena lalu lintas menuju Sukabumi itu banyak titik macetnya. 

3. Dari dua opsi di atas Penulis lebih menyarankan sobat menggunakan kereta api (jika sudah beroperasi lagi). Karena belum beroperasi jadinya Penulis menggunakan opsi yang ketiga yaitu berkendara motor dari Jakarta menuju Sukabumi. Ini cara yang paling melelahkan dan sepertinya Penulis tidak akan mengulangi cara ini lagi jika ke Sukabumi. 

Sabtu, 5 Maret 2021. Penulis berangkat dari Jakarta saat jarum jam menunjuk angka sepuluh. Sudah terlalu siang untuk berpergian. Belum sampai Bogor saja sudah berjumpa dengan kemacetan di sekitaran Lippo Kramat Jati dan kawasan pasar Cibinong. Alhasil tiba di Bogor pukul 11.30 WIB, lalu berhenti sebentar untuk makan siang di sebuah warteg. 

jalan bogor sukabumi

simpangan menuju jembatan situ gunung

Perjalanan kembali dilanjutkan pukul 12 siang. Banyak bus dan angkot yang lalu lalang, begitu juga dengan truk-truk besar, membuat penulis harus berkonsentrasi jika ingin mendahului. Indahnya Gunung Salak dapat terlihat dengan jelas di saat cuaca sedang cerah. Penulis tiba di simpangan jalan menuju Jembatan Situ Gunung pukul 14.28 WIB. jarak dari simpangan ini menuju lokasi jembatan sekitar 10 km lagi. 

Harga Tiket Masuk ke Jembatan Situ Gunung

new normal di tempat wisata situ gunung

Menurut Penulis pengelolaan tempat wisata ini sangat rapi serta turut mendukung penerapan protokol tempat wisata di masa pandemi. Tiap pengunjung diperiksa suhu, disediakan hand sanitizer di beberapa titik dan Banner himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan yang terpajang di dekat pintu masuk.

Jembatan Situ Gunung termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) . Pengunjung akan menjumpai dua loket jika berkunjung ke sini. Loket pertama yaitu tiket masuk kawasan, setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 18.500. Lalu yang kedua yaitu tiket masuk jembatan dengan tarif Rp 50.000, berbentuk gelang kertas yang sudah ada barcodenya.

welcome drink di situ gunung

Setelah membeli tiket masuk,  Penulis mengambil welcome drink berupa kopi hangat, sepotong rebusan ubi  dan pisang. Lalu membawanya ke tempat duduk di depan panggung Teater yang menampilkan pertunjukan musik khas Jawa Barat. 

Keindahan dan Lanskap Jembatan Situ Gunung

jalan kaki menuju jembatan situ gunung

Meski sudah menunjukkan pukul tiga sore, pengunjung masih ramai. Penulis bertanya kepada seorang petugas terkait jam tutup melewati jembatan, jawabannya adalah pukul enam sore. Masih cukup waktunya untuk bersantai.

Jarak panggung teater menuju ke lokasi jembatan tidak begitu jauh. Hanya sepuluh menit saja sudah sampai dengan berjalan kaki. Tiap pengunjung wajib menggunakan sabuk pengaman beserta karabiner, gunanya untuk antisipasi jika terjadi angin kencang atau guncangan ketika  melewati jembatan. 

jembatan gantung situ gunung sukabumi jawa barat

Alas papan jembatan terbuat dari kayu ulin Papua, yang terkenal kuat dan tahan dari perubahan suhu dan rayap. Jenis kayu yang juga digunakan pada anak tangga di Piaynemo Raja Ampat. Lanskap perbukitan dan pepohonan rimbun menjadi sasaran objek foto Penulis. 

Terlihat juga monyet-monyet yang bergelantungan di pohon, membuat dahan-dahannya bergerak. Tips berkunjung ke sini yaitu kalau mau datang disarankan pagi-pagi sekali atau menjelang kawasan wisata tutup. Supaya area foto clear dan tidak terlalu bocor.

Pertanyaan yang masih mengawang di pikiran Penulis adalah benarkah jembatan gantung ini merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara? Karena di Lahat, Sumatera Selatan terdapat jembatan gantung yang membentang panjang di atas Sungai Lematang tepatnya di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat. Namun Penulis belum mengetahui pasti panjang jembatan gantung di Lahat tersebut.

 Keindahan Curug Sawer

warung di dekat curug sawer

Jembatan Situ Gunung fungsinya tidak hanya sebagai penghias wisata saja, melainkan berfungsi untuk menghubungkan akses menuju Curug Sawer. Tanda penunjuk arah menuju curug ini sangat jelas, jaraknya juga tidak terlalu jauh. Di pertengahan jalan menuju curug terdapat warung-warung yang berjejer beserta musola untuk salat. 

aliran sungai di curug sawer

Aliran sungai yang mengalir jernih menjadi penanda sebentar lagi tiba di lokasi curug. Pengunjung dapat menikmati keindahan Curug dari atas Jembatan. Buncahan air curug yang jatuh membuat percikan, terasa ke badan Penulis.

curug sawer situ gunung sukabumi

Pengunjung dilarang untuk mandi di sekitar pusaran jatuhnya air terjun, sudah ada tali pembatasnya.  Jika lelah setelah berjalan, Pengunjung dapat duduk di atas batu besar sambil meluruskan kaki atau mandi di aliran sungainya saja. Pukul lima sore, penulis pun kembali ke lokasi parkiran. Bagi sobat yang tidak membawa cash yang cukup, terdapat gerai ATM BRI di dekat lokasi parkiran.

Penginapan di Dekat Situ Gunung

Di Situ gunung juga terdapat camping ground, Sobat bisa membawa tenda dan mendirikannya setelah membayar retribusi. Penulis memilih untuk kembali ke Jakarta pada hari itu juga, ide yang nekat karena motoran pada malam hari. 

Di tengah perjalanan pulang, syukurlah hujan deras mengguyur sehingga membuat ide nekat itu urung. Hujan yang berlangsung lama dan awet membuat Penulis berpikir untuk mencari penginapan terdekat. Dapatlah Hotel Rafflesia, harga yang tertera di aplikasi cukup murah sekitar seratus ribuan. Namun setibanya di sana rupanya kamar sudah habis. 

Hujan pun masih berlangsung dengan deras, baju pun sudah basah kuyup. Karena tidak ingin menunggu terlalu lama akhirnya Penulis mengikuti saran receptionist hotel untuk mencoba bertanya ke hotel Augusta yang letaknya bersebelahan dengan Hotel Rafflesia

Rp 250.000 untuk kamar yang tersisa. Tanpa pikir panjang Penulis langsung deal, daripada kembali repot balik arah ke Kota. Hujan juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda.  Setibanya di kamar hotel, Penulis langsung mengganti pakaian kering yang terlindung di dalam tas (untung saja bawa cover bag).

Keesokan harinya pukul tujuh pagi, Penulis memanfaatkan fasilitas sarapan gratis di hotel. lalu kembali memacu motor menuju Jakarta. Sebetulnya masih ada satu destinasi wisata lagi yang berdekatan dengan jembatan gantung, yaitu Danau Situ Gunung. Akan tetapi Penulis tidak ke sana.

Kapok motoran dari Jakarta ke Sukabumi lagi :D.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Review Open Trip Overland Sumba Bersama Indonesia Juara
  • Perjalanan ke Banda Neira Dengan Pesawat Sam Air
  • 2025 Mau Senang-senang Lagi dengan Menulis

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose