• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

bukit tanarara sumba

Saya memandang takjub dari balik kaca jendela pesawat ketika Lion Air JT 925 yang saya tumpangi melintas di atas tanah Sumba. Saya teringat kisah perjalanan di akhir tahun 2018 yang lalu, masih terekam jelas di kepala. Inilah pentingnya catatan perjalanan. Saat saya merasa rindu dengan sebuah tempat atau daerah yang pernah saya kunjungi, saya bisa melihat kembali foto-foto lama dan catatan kecil saya selama di Sumba.

Namun ada yang perlu saya tulis kembali mengenai Sumba, yaitu mengenai itinerary perjalanan saat itu. Itinerary ini penting sekali terutama jika kita hendak mengeksplor tempat-tempat jauh, sebagai time keeper dan perkiraan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sebagai travel blogger, saya merasa perlu membagikan referensi terutama itinerary overland Sumba kepada kalian yang ingin mendatangi daerah yang cantik ini. 

 29 Desember 2018 - Hari Pertama

  • 15.00 WITA, Tiba di Bandara Tambolaka

Pulau Sumba mempunyai dua bandara yaitu Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya dan Bandara Waingapu di Sumba Timur. Saat itu saya bersama sepuluh teman yang lain menyewa mobil selama overland Sumba. Kami sepakat untuk mengawali perjalanan dari Tambolaka dan berakhir di Waingapu. 

  • 15.00 - 17.30 WITA, Desa Adat Ratenggaro
desa adat ratenggaro sumba

Saya rasa wajib untuk memasukkan salah satu Desa Adat terkenal di Sumba ini ke dalam rencana perjalanan. Lokasi desa yang berada di dekat laut menyajikan lanskap alam yang indah. Uma (rumah) yang berbentuk kerucut menjadi hal yang unik di desa adat Sumba.

Ratenggaro berasal dari dua kata yaitu "rate" yang mempunyai arti kuburan, lalu "garo" yang merupakan nama suku dari desa ini. Kisahnya kenapa nama ini dinamai Ratenggaro, karena dahulu terjadi peperangan antar suku yang menyebabkan suku Garo terbunuh oleh suku lain, di tempat ini jugalah kuburannya.  Meski terdengar menyeramkan, desa adat ini mempunyai pemandangan yang keren. 

  • 17.30 -  18.30 WITA, Sunset Pantai Pero

pantai pero sumba

Sebenarnya mengunjungi pantai ini bersifat opsional, tidak kami rencanakan sebelumnya. Namun Bang Herman dan Bang Neil selaku driver mengajak kami singgah sebentar untuk melihat sunset di Pantai Pero. Lokasinya tidak jauh dari Desa Ratenggaro, paling hanya 15 menit saja menggunakan mobil.  Sunset di Pantai Pero keren sih, punya view ombak yang pecah menabrak dinding batu karang.

  • 18.30 - 07.30 WITA, Istirahat di Hotel Ella

Kami menginap di Hotel Ella yang terletak di Jl. Sapurata, Wee Tobula, Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya. Alasan memilih lokasi yang berada di tengah kota adalah untuk memudahkan perjalanan kami berikutnya menuju arah Sumba Timur. Hotel ini menyediakan sarapan pagi, jadi tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari sarapan di luar.

30 Desember 2018, Hari Kedua

  • 08.30 - 09.30 WITA, Pantai Mandorak

pantai mandorak sumba

Perjalanan menuju Pantai Mandorak ditempuh selama satu jam dari Kota Tambolaka. Keindahan pantai ini yaitu dua tebing yang bersisian. Dari atas tebing saya melihat ombak air laut yang menghempas bibir tebing yang berbatu. Saya sarankan jangan terlalu dekat dengan bibir tebing karena bisa terkena buncahan ombak. Batu karang yang tajam juga harus diperhatikan ketika melangkah. 

  • 09.30 - 11.30 WITA, Danau Weekuri

danau weekuri sumba

Jika di hari pertama belum sempat bermain air, Danau Weekuri adalah tempat yang indah untuk berenang di hari kedua. Airnya yang berwarna hijau kebiru-biruan berhasil membuat saya takjub. Air danaunya asin dan payau karena lokasinya berada di dekat laut lepas. Waktu saya berkunjung terdapat anjungan setinggi lima meter yang bisa digunakan untuk melompat ke danau. Namun harus tetap hati-hati karena di sekitar anjungan banyak bulu babinya. Pengalaman pertama kali terinjak bulu babi tidak akan terlupakan bagi saya di danau ini.

  • 11.30 - 13.00 WITA, Ishoma

Tidak sulit untuk menemukan warung makan di Sumba, ada warung nasi padang dan warteg. Saya beruntung mempunyai partner perjalanan yang fleksibel dalam memilih tempat makan, bisa makan apa saja yang terpenting halal :)

  • 14.00 - 15.30 WITA, Desa Adat Praijing

desa praijing sumba

Satu lagi desa adat yang saya datangi ketika ke Sumba yaitu Praijing. Desa Adat Praijing terletak di kecamatan Waikabukak, lokasinya berada di perbukitan. Bentuk rumahnya hampir sama dengan rumah yang ada di Ratenggaro namun atapnya lebih pendek. 

  • 15.30 - 17.30 WITA, perjalanan menuju Bukit Warinding

Perjalanan menuju Sumba Timur ditempuh selama tiga hingga empat jam dengan mobil. Namun di tengah perjalanan Kami menyempatkan singgah sebentar ke Bukit Warinding. Opsional sih sifatnya, jika langit belum gelap singgah ke Warinding, jika tiba kemalaman Kami melanjutkan perjalanan ke Kota Waingapu di Sumba Timur.

  • 17.30 - 19.00 WITA, Sunset di Bukit Warinding

sunset bukit warinding

Beruntungnya saat itu masih sempat melihat sunset yang indah di Bukit Warinding, masyaallah mengagumkan. Bukit-bukit hijau yang bergelombang dan menghampar luas sejauh mata memandang. Sumba begitu indah dengan lanskap yang seperti ini. 

  • 19.00 - 20.30, Perjalanan ke Kota Waingapu

Kami tiba di Waingapu pukul delapan malam, lalu singgah untuk makan malam sebelum berangkat menuju hotel. Jadi ketika tiba di hotel langsung bersih-bersih dan istirahat. 

31 Desember 2018, Hari Ketiga

  • 08.30 - 10.00 WITA, Perjalanan menuju Bukit Tanarara

Bukit Tanarara ditempuh selama satu jam perjalanan. Sepanjang perjalanan, pemandaangannya indah sekali. Kami bahkan sempat meminta Bang Herman untuk memberhentikan mobil sejenak, menepi di bahu jalan. Karena ada gerombolan kuda yang sedang memakan rumput, juga gerombolan sapi berbadan subur yang sedang berjalan beriringan. 

  • 10.00 - 11.00 WITA, Bukit Tanarara

Bentang perbukitan hijau nan luas menjadi lanskap alam yang tersaji di Tanarara, membuat orang terpesona ketika memandanginya. Saya yakin kalian akan setuju dengan pendapat saya, keindahan perbukitan di Sumba yang begitu khas dan tiada duanya di Indonesia.Tanarara wajib dimasukkan ke dalam itinerary kalian, harus pokoknya ! keren banget.

  • 11.00 - 12.30 WITA, perjalanan menuju Air Terjun Waimarang
  • 12.30 - 14.30 WITA, berenang di Air Terjun Waimarang

Saya sengaja tidak membawa kamera dan meninggalkannya di dalam mobil. Karena saat itu langit sedang mendung dan benar saja hujan turun saat saya tiba di air terjun. Untuk menuju lokasi air terjun, kita harus treking kecil-kecilan dulu, ya sebentar doang paling hanya 15 menitan. Air terjunnya berwarna hijau toska, berbentuk setengah melingkar yang dikelilingi oleh tebing batu.

  • 14.30 - 15.30, perjalanan menuju Pantai Walakiri
  • 15.30 - 18.00 WITA, Sunset di Pantai Walakiri

sunset pantai walakiri sumba

Salah satu tempat terbaik untuk melihat matahari terbenam di Sumba adalah Pantai Walakiri. foto ikonik di pantai ini adalah pohon-pohon bakau dengan latar langit senja yang menakjubkan. Saya datang ke Walakiri ketika air laut pasang, membuat pohon bakau tergenang air laut.  Namun saya tidak kecewa, karena pemandangan sunsetnya memang luar biasa mempesona.

  •  18.00 - 05.00 WITA, perjalanan ke Hotel, Makan Malam, dan istirahat

1 Januari 2019, Hari Keempat

  • 06.00 - 07.00, Bukit Tenau

bukit tenau sumba

Hanya sebagian dari rombongan saya yang berangkat ke Bukit Tenau. Karena ada yang masih tertidur pulas efek merayakan malam pergantian tahun baru malam sebelumnya. Jika kalian pernah menonton film Susah Sinyal, lokasi syuting film tersebut salah satunya adalah Bukit Tenau ini. Waktu tempuhnya hanya 30 menit saja dari pusat Kota Waingapu.

  • 07.00 - 09.00, Sabana Puru Kambera

sabana puru kambera sumba

Lokasi selanjutnya yang kami datangi yaitu bentangan rerumputuan hijau yang menghampar luas.  Pohon-pohon pendek tumbuh renggang di rumput sabana, lalu di kejauhan terdapat air laut berwarna biru. 

  • 09.00 - 11.00, Berburu oleh-oleh

Kalau kalian suka dengan kerajinan khas dapat membeli kain khas Sumba yang cantik. Harganya beragam dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

  • 13.00, perjalanan kembali ke Jakarta

Overland Sumba selama 4 hari 3 malam perlu menyusun itinerary yang matang. Memang sih driver lokal biasanya sudah hafal dan bisa membantu kalian untuk memilih lokasi wisatanya. Tetapi tetap saja perlu riset kecil-kecilan. 

Wisata di Sumba itu banyak banget, saya 4d3n saja masih ada tempat yang belum sempat disinggahi seperti Air terjun Tanggedu, Pantai Bwanna, Air Terjun Lapopu, Bukit persaudaraan, dll. Realistis saja, tidak bisa masuk semua di itinerary jadi harus memilih yang menjadi prioritas. 

Selamat berkelana di Sumba :) Semoga itinerary overland Sumba yang saya bagikan bermanfaat. Salam takzim.

Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Review Open Trip Overland Sumba Bersama Indonesia Juara
  • Perjalanan ke Banda Neira Dengan Pesawat Sam Air
  • 2025 Mau Senang-senang Lagi dengan Menulis

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose