Kepada Bapak Cawalkot, Bisakah Perpustakaan Kota Pangkal Pinang Buka Sabtu dan Minggu
Semarak pemilihan ulang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkal Pinang semakin meriah menjelang hari pencoblosan tanggal 27 Agustus 2025. Bagi saya, siapapun yang terpilih, saya harap bisa peduli dengan minat baca dan literasi para warganya, terutama para generasi emas yang saat ini masih mengenyam pendidikan. Menurut hemat saya, cara terbaik melahirkan generasi emas adalah dengan meningkatkan minat baca dan literasi, salah satunya adalah melalui perpustakaan di tiap daerah.
Kota Pangkal Pinang sudah mempunyai gedung baru perpustakaan yang diresmikan Tahun 2023 yang lalu. Mengutip dari website resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip, Gedung layanan perpustakaan Kota Pangkal Pinang dibangun dengan mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Tahun Anggaran 2022 untuk perluasan senilai Rp 4,19 Miliar.
Gedung layanan perpustakaan Kota Pangkal Pinang terletak di lokasi yang sangat strategis, berdiri di dekat titik nol kilometer. Gedung Perpustakaan yang baru diharapkan dapat meningkatkan semangat dalam menumbuhkan minat baca dan literasi. Di samping menyediakan ruang utama membaca, Perpustakaan Kota Pangkal Pinang juga menyediakan ruang ramah anak-anak di bagian sudut lantai satu serta ruang pertemuan di lantai dua.
Gedung dua lantai tersebut mempunyai tempat yang nyaman untuk membaca dan mengerjakan tugas. Dari sisi fasilitas penunjang, Perpustakaan Kota Pangkal Pinang juga dilengkapi kursi dan meja yang modern, terminal listrik, serta pendingin ruangan. Selain itu terdapat loker untuk menitipkan tas serta toilet yang bersih.
Para petugas juga sangat ramah dalam memberikan pelayanan. Perustakaan Kota Pangkal Pinang sudah dilengkapi sistem yang bernama OPAC (Online Public Access Catalog) yang membuat pengunjung dapat dengan mudah mencari referensi bacaan yang mereka inginkan. Jumlah koleksi buku di Perpustakaan Kota Pangkal Pinang juga sudah memadai, terdapat referensi buku pelajaran, pengembangan diri, buku religi, hingga buku-buku fiksi seperti novel dan komik.
Pengunjung dapat mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan yang di mana salah satu keuntungannya adalah dapat meminjam koleksi buku-buku perpustakaan. Tentunya buku-buku tersebut wajib dikembalikan sesuai jangka waktu peminjaman yang tertera di formulir.
Sampai dengan tahun 2024, jam operasional perpustakaan buka dari hari Senin s.d. Sabtu. Namun sayangnya pada awal tahun 2025, jam operasional diubah. Menurut sumber resmi sosial media instagram Dinas Perpustakaan Kearsipan Pangkal Pinang, jam layanan perpusatakaan hanya buka di hari Senin s.d. Jumat saja. Mohon maaf sekali, menurut pandangan pribadi saya ini adalah sebuah kemunduran bagi dunia literasi di kota ini.
Apakah jam operasional berubah karena terdapat efisiensi anggaran? Jika iya, apakah harus bidang literasi yang harus dikorbankan dengan mengubah jam operasional perpustakaan. Kehadiran perpustakaan saat ini menjadi salah satu obat paling ampuh dalam meningkatkan minat baca dan literasi. Saya paham jika perpustakaan buka di hari Sabtu dan Minggu, maka harus ada biaya operasional dan belanja pegawai yang harus dikeluarkan.
Saya berharap, pimpinan Kota Pangkal Pinang yang akan terpilih nantinya dapat memberikan kebijakan yang solutif untuk mengatasi itu. Bukankah para calon pemimpin Kota Pangkal Pinang sangat peduli dengan minat baca dan literasi?
Saya juga mendukung Pustakawan dan Tenaga Administrasi harus diberikan upah atau uang lembur yang layak jika harus betugas di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, mungkin bisa dibuatkan pembagian jam kerja yang adil dan objektif.
Jika hanya buka di hari kerja dan sekolah, praktis anak-anak hanya mendapatkan waktu yang sedikit untuk ke perpustakaan, hanya bisa ketika pulang sekolah saja, itupun waktunya sudah mepet karena perpustakaan tutup pada jam 15.30 WIB. Orang tua yang sibuk bekerja juga tidak bisa menemani dan membiasakan anak-anak mereka berkunjung ke perpustakaan.
Jika memang pimpinan kota peduli tentang literasi, menurut hemat saya seharusnya jam operasional perpustakaan kota Pangkal Pinang direvisi kembali. Jika perpustakaan kota buka pada hari Sabtu dan Minggu, tutup hanya ketika Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama. Jika hal ini terealisasi, merupakan suatu kesempatan yang baik bagi para pelajar dan orang tua untuk datang ke perpustakaan.
Anak-anak perlu tempat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka melalui kegiatan membaca buku di perpustakaan. Karena buku merupakan jendela dunia. Agar anak-anak tidak kalah dengan gempuran media sosial dan kecanduan bermain gadget.
Selain jam operasional, buku-buku di perpustakaan kota harus ditambah. Warga, Pelajar, dan Anak-anak perlu diberikan asupan literasi yang banyak. Oleh karena itu, saya harap terdapat penambahan buku yang beragam, agar semangat membaca tidak pudar. Kota Pangkal Pinang sebagai ibu kota Provinsi harusnya menjadi teladan yang baik bagi daerah-daerah lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepada empat Cawalkot, siapapun yang terpilih, bisakah Perpustakaan Kota Pangkal Pinang buka di hari Sabtu dan Minggu?
Salam Takzim, Dodonulis, Warga Kota Pangkal Pinang.
0 komentar