Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Indie
Pada tahun 2023, saya memberanikan diri untuk menerbitkan buku berjudul Menulis Cerita Perjalanan. Buku tersebut tidak diterbitkan melalui penerbit mayor, seperti grup Gramedia ataupun Bentang Pustaka yang sudah familiar. Untuk buku pertama tersebut, saya memilih penerbit Indie atau skala UMKM yang masih berkembang.
Pengalaman tersebut membuka mata saya lebih lebar dan jauh tentang dunia penerbitan buku. Cukup lama saya mencari referensi penerbit indie yang dapat dipercaya dan mempunyai rekam jejak yang baik. Karena salah satu risiko menerbitkan buku melalui penerbit indie adalah jika mendapatkan penerbit yang curang dan culas, tidak memberikan hak yang sepatutnya dimiliki oleh penulis.
Buku Menulis Cerita Perjalanan tersebut saya percayakan untuk diterbitkan oleh penebit CV Jejak yang beralamat di Sukabumi, Jawa Barat. Meski jarak Jakarta dan Sukabumi cukup dekat, saya tidak pernah berkunjung langsung ke alamat penerbit. Pertukaran informasi dan saling berbalas pesan dengan tim penerbit semuanya melalui email dan whatsapp.
Cara mudah membedakan penerbit mayor dan penerbit indie adalah dari sisi biaya penerbitan buku. Jika hendak menerbitkan buku melalui penerbit mayor, tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh penulis untuk mencetak dan menerbitkan buku tersebut, semuanya ditanggung oleh penerbit termasuk biaya promosi. Namun biasanya seleksinya ketat dan panjang, bisa berbulan-bulan hingga menyentuh tahun.
Sementara jika menggunakan penerbit indie, kita akan membayar sejumlah uang untuk menerbitkan buku. Biayanya tergantung kesepakatan dengan penerbit yang bersangkutan. Contohnya CV Jejak mempunyai berbagai paket penerbitan yang dapat kalian cek melalui halaman resminya. Saya tidak akan membocorkan paket penerbitan yang saya pilih. Jika hendak memilih sebuah penerbit indie saya sarankan baca baik-baik paket yang hendak disepakati.
Melalui laman resmi-nya, CV Jejak berdiri pada tahun 2016 dan mulai menerbitkan naskah-naskah yang dikirimkan oleh penulis yang baru merintis seperti saya. Sesuai dengan visi mereka yaitu memajukan dunia literasi dan meningkatkan minat membaca dan menulis serta bertekad membantu penulis-penulis baru yang mampu berkompetensi, berkualitas dan membantu mereka mencapai cita-citanya sebagai penulis profesional.
Salah satu bagian paling penting dalam memilih penerbit buku adalah pastikan penerbit tersebut termasuk ke dalam anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Hal tersebut merupakan fundamental dasar dalam memilih penerbit. Pastikan penerbit berkomitmen membantu pengurusan ISBN, semacam nomor identitas buku yang diakui secara internasional.
Mengapa pilihan menerbitkan buku pertama saya jatuh ke Penerbit Jejak? Karena sistem website mereka transparan. Setidaknya mereka mempunyai tiga website resmi. Pertama jejakpublisher.com yang berisikan profil penerbit, kalian dapat berkenalan dan mencari informasi yang lengkap tentang penerbit ini melalui website tersebut, termasuk memahami berbagai paket penerbitan yang ditawarkan.
Website kedua yaitu www.penerbitjejak.com , website ini secara khusus dibuat untuk penulis yang sudah memantapkan hatinya untuk menerbitkan buku di Penerbit CV Jejak. Setelah membuat akun, kita dapat mengirimkan naskah dan membuat perjanjian penerbitan melalui website tersebut. Kita juga dapat memantau sudah sejauh mana naskah kita diproses oleh mereka.
Selanjutnya adalah website penulisjejak.web.id , merupakan website khusus untuk memantau besaran royalti yang kita terima, termasuk sudah berapa banyak buku kita yang terjual.
Dalam proses penerbitan, kita juga dapat bertanya langsung melalui whatsapp maupun email jika mengalami kesulitan atau ada hal yang hendak ditanyakan. Jangan ragu untuk bertanya, pastikan kita sudah paham dan tidak ada pertanyaan yang mengambang. Pengalaman selama proses penerbitan, saya pribadi merasa respon penerbit cepat dan baik.
Tangkapan layar di atas ketika buku saya dalam proses antrian untuk diterbitkan. Meski penerbit indie, kita juga harus sabar selama buku kita diproses, karena ada banyak naskah yang mereka terbitkan secara bersamaan. Pengalaman saya waktu itu, lama proses penerbitan sejak kirim naskah hingga buku diterbitkan memakan waktu tiga bulan. Nah sampai sini kalian bisa menebak saya memilih paket penerbitan yang mana, hehe.
Penerbit CV Jejak juga memberikan waktu kepada penulis untuk memeriksa kembali secara keseluruhan mengenai layout dan isi buku sebelum 'naik cetak'. Setelah semua proses penerbitan selesai, buku tersebut dikirimkan ke alamat saya, jumlahnya sesuai dengan kesepakatan paket di awal.
Kita juga bisa meminta dikirimkan buku lebih banyak dari jumlah yang tertera di paket penerbitan, tentunya harus membayar biaya cetaknya. Saya waktu itu meminta dikirimkan lebih banyak karena sudah ada teman yang memesan langsung melalui saya.
Dari sisi penjualan dan pemasaran, Penerbit CV Jejak mempunyai laman khusus yaitu tokobukujejak.com untuk menjual buku-buku yang mereka terbitkan. Selain itu mereka juga menjualnya melalui shopee dan tokopedia. Penerbit CV Jejak juga menjual buku versi digital di google playbook.
Nah jika menerbitkan buku melalui penerbit indie, kita harus proaktif mempromosikan buku tersebut secara mandiri. Karena skala promosi penerbit indie tidak terlalu besar dan tidak dijual di toko buku besar.
Pada bulan Juni 2024, buku saya dapat dibaca melalui aplikasi resmi Perpustakaan Nasional yaitu Ipusnas. Teman-teman dapat membacanya secara gratis pada aplikasi tersebut. Selain itu buku tersebut dapat dipinjam di Perpustakaan Kota Pangkal Pinang dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Disclaimer : tulisan ini murni pengalaman pribadi saya, mungkin setiap penulis yang menerbitkan naskah di Penerbit CV Jejak mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, jadi saya harap pembaca tidak menggeneralisasi proses yang saya bagikan pada tulisan ini.
"Jangan biarkan perjalananmu menguap begitu saja tidak ada bekasnya" Dodonulis, Menulis Cerita Perjalanan.
0 komentar