Siapapun Presidennya, Keteladanan Bisma dalam Mahabharata

by - 2/10/2024 10:24:00 PM

pemilu-dan-kisah-mahabharata

Dalam Epos Mahabhrata, Bisma adalah sosok yang ideal untuk memimpin Astina. Sosok yang bijak, berbudi pekerti luhur, kuat, lihai dalam mengangkat senjata, berumur panjang, dan alasan utama adalah dirinya berasal dari keturunan barata. 
 
Namun sayangnya setiap cerita terkadang tidak berjalan sesuai harapan pembaca. Bisma tidak pernah memegang takhta Astina, justru atas takdir itulah banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Bisma. Dirinya setia atas janji yang telah diucapkan kepada ayahanda Sentanu. Bisma akan tetap hidup membujang sampai akhir hayatnya, tidak akan pernah menjadi raja di Astinapura, serta akan mengabdi di sana siapapun yang memimpin Astina. 
 
Garis takdir sudah tertulis, ketika Kurawa berkuasa dan Pandawa terusir dari Astina, Bisma tetap memegang sumpah setianya. Bisma mendampingi Duryudana yang berwatak serakah dan culas, Bisma tak henti memberikan nasihat-nasihat baik kepada cucunya itu, meski tidak pernah mempan karena pengaruh buruk sengkuni terhadap Duryudana.
 
Ujian terberat Bisma adalah ketika perang di padang Kurusetra. Ketika Ia harus berperang melawan para pandawa, cucu kesayangannya. Bisma tetap setia dengan sumpah yang telah ia ucapkan, membela panji Astina meski harus melawan pandawa. Bisma pun tewas dalam perang terbesar dalam Epos Mahabharata.
 
Penggalan cerita ini hanya prolog, tidak akan bisa menjelaskan cerita yang utuh, jika kalian tertarik silahkan baca lebih lengkap cerita Epos Mahabharata.

Siapapun Presidennya

Ketauladanan Bisma jika dilihat dari dua sudut pandang, pertama dari calon presiden hendaknya berbesar hati dalam menerima apapun hasilnya, berjiwa ksatria dan tidak serakah dengan jabatan. Kedua dari sudut pandang rakyat yang memilih hendaknya legowo jika sang jagoan kalah, karena mau bagaimanapun juga kita tetap satu Indonesia. 
 
Jangan sampai pemilihan ini membuat kita terpecah belah, berhentilah bersikap terlalu fanatik terhadap salah satu kubu, supaya nanti tidak terlalu kecewa jika nanti janji-janji mereka tidak ditepati. Jangan mudah baperan kalau capres kalian dikritik, karena bisa jadi hari ini kalian memuji justru esok lusa ketika dirinya menjabat kalian benci kesumat. 
 
Nikmati saja prosesnya, sebagaimana pesta kita rayakan dengan riang gembira. Multiplier effect pemilu ini luar biasa, usaha konveksi, cetak mendulang paling banyak pundi. Meski agak sebal melihat semrawutnya jalanan karena poster-poster caleg tetapi dibalik itu ada ekonomi yang bergairah.
 
Apakah sudah memantapkan pilihan? walaupun tidak ada sosok yang ideal, sebaiknya kita tetap menggunakan hak suara, jangan sampai kertas suara kita digunakan oleh pihak-pihak yang berperilaku culas dan serakah. Kelak siapapun presidenya mudah-mudahan kita masih mendapatkan ruang kebebasan dalam berbicara. 
 
Penutup
Selain kisah Bisma, cerita-cerita lain Mahabharata menarik untuk dibaca :) sederhana tapi mengena.

You May Also Like

0 komentar