Toko Buku Utami, Tempat Beli Buku dan ATK di Lahat

by - 4/20/2024 10:50:00 AM

toko-buku-utami-lahat

Menyusuri pertokoan di sepanjang Jalan Mayor Ruslan Lahat selalu terasa menyenangkan bagi saya ketika pulang.  Kebetulan keponakan mendadak mudik, jadinya saya ingin membelikan majalah bobo untuk bahan bacaan mereka, meski belum bisa baca setidaknya dengan ilustrasi kartun bobo membuat mereka tertarik memegang buku. Kadung sudah tiba di kampung, kalau pesan online lama sampainya. Saya tau di mana tempat membeli majalah bobo di Lahat yaitu Toko Buku Utami. 

Toko buku Utami terbilang legendaris di kota lahat, menjual buku tulis untuk sekolah dan berbagai perlengkapan ATK. Waktu saya sekolah di Lahat, toko ini merupakan langganan saya ketika musim ajaran baru. Toko Utami dulu ramai pengunjung. Saya penasaran bagaimana kondisinya sekarang. 

Masa lalu tidak akan kembali, pun setiap tempat yang kita singgahi. Setiap jengkal kadang berubah. Pohon yang dulu hanya setinggi kepala kini beranjak menjulang, bahkan tangan kita sudah tidak bisa menggapai ujungnya. Pun dengan bangunan seperti pertokoan, rumah, terminal, dan sebagainya. Meski bentuknya terlihat sama, mungkin saja warna catnya sudah berubah berkali-kali, ada juga yang dibiarkan luntur begitu saja, menunggu hingga ada yang tertarik untuk membeli. Semua yang tersisa hanyalah kenangan. 

Jika yang belum pernah datang ke kota mungil ini mungkin penasaran mengapa dinamai Lahat. Bapak menjelaskan "Coba kau perhatikan bentuk kotanya, mirip dengan liang Lahat". Penjelasan ini akan terasa lebih terang ketika kita berdiri di kawasan masjid Al Muttaqin atau ketika kita memasuki kota lahat dari kawasan Pagar Agung. Terlihat jelas kota ini diapit oleh kawasan pegunungan tinggi, strukur wilayah menyerupai bentuk liang Lahat. 

Apa yang berubah dari kota Lahat? Perbedaan yang sangat kontras yaitu landmark kotanya, Bundaran Tugu Jam kini sudah berubah. Tidak ada lagi Tugu khas itu, digantikan oleh Monumen Patung Serunting Sakti atau yang dikenal dengan Si Pahit Lidah. Beberapa peninggalan Megalitikum yang dihubungkan dengan legenda ini banyak ditemui di Kabupaten Lahat. Salah satunya kawasan situs megalit Tinggihari. Hal itu mungkin yang membuat pemkab membuat tugu si pahit lidah. 

Saya pribadi merasa akan sulit melupakan tugu jam yang kini sudah diganti. Mudah-mudahan dengan wajah baru kawasan bundaran tugu akan menggairahkan kembali kawasan Pasar Lematang yang nampak sepi. Ah dulunya pasar ini selalu ramai, saya masih ingat bagaimana menyusuri lorong-lorong kecil di Pasar Lematang bersama mamak. Saking ramainya pengunjung, saya takut terpisah dengan Mamak. Tangan beliau saya pegang erat. Dulu, di lantai satu terdapat ruko yang menjual pakaian. Sedangkan di lantai dua dihuni oleh penjahit, toko atribut sekolah dan kantor, penjual daging, dan sayur. Kini ruko-ruko pakaian nampak sepi, sepertinya era online shop serta kehadiran kawasan perbelanjaan baru di ujung kota menjadi penyebabnya.  

toko-buku-utami-di-lahat

Tak jauh dari Pasar Lematang, berjalan sekitar 500 meter, tibalah di sebuah toko buku yang tidak asing bagi saya. Toko buku langganan semasa sekolah dasar (SD) hingga tingkat menengah atas (SMA). Hanya ada dua pelanggan saat itu, mungkin sepi karena bukan musim tahun ajaran baru. Dua staf toko menyambut ramah. Toko ini biasanya hanya punya sedikit koleksi majalah bobo, itu pun biasanya edisi bulan-bulan lalu yang tidak laku. 

tempat-beli-buku-tulis-dan-atk-di-lahat

Saya teringat ketika waktu saya masih SD, saya dengan sumringahnya menyambut mamak yang turun dari taksi keranjang, angkutan khas pedesaan kami. Jarang-jarang mamak punya urusan di kota kabupaten, pasti beliau menyiapkan oleh-oleh untuk anak-anaknya.  "Mamak belikan majalah bobo baru untuk kalian" eh pas dilihat ini memang majalah baru, masih tersegel plastik, tetapi edisi lama. Misal sekarang bulan April, majalahnya itu edisi bulan Januari. Makanya serajin apapun mengerjakan kuis di majalah bobo dan mengirimkannya ke kantor pos, tentu tidak bakal menang karena sudah lewat waktunya.

beli-majalah-bobo-di-lahat

Alhamdulillah pada saat saya datang ke Toko Buku Utami, majalah bobonya edisi terbaru, Bulan April. Selain membeli majalah bobo saya juga membeli poster angka, huruf, nama hewan, dan transportasi buat dipasang di dinding rumah. Saya juga turut memperhatikan koleksi toko buku utami yang masih konsisten menjual buku-buku agama, buku tulis, dan alat tulis kantor. Mudah-mudahan toko ini tetap ramai dan eksis. Oh ya, toko ini tidak menjual buku populer lain seperti buku sastra, biografi, novel, dan sebagainya. Nah kalau toko buku yang secara khusus menjual buku-buku seperti itu di Lahat ada di mana? ada satu toko yang belum sempat saya datangi lagi. Sudah lama, sejak lulus SMA sepertinya saya belum pernah ke sana lagi.


 

You May Also Like

0 komentar