• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

keindahan curug ciismun kebun raya cibodas

Akhirnya merasakan kemacetan di jalan raya menuju puncak gemilang cahaya menggapai asa... lohhh kok nyambung ke lagu AFI (salah satu ajang pencarian bakat di Indosiar awal 2000 an). Penulis awalnya tidak ada niatan menuju Kebun Raya Cibodas saat itu, kebetulan juga sedang sibuk karena UAS dan pekerjaan awal tahun. 

"Nanti ngerjain UAS nya di sana aja, sinyalnya aman kok" hemm baiklah karena memang sudah lama tidak melihat yang "hijau-hijau" penulis pun mengiyakan ajakan teman tersebut.  Teman penulis ini tergolong baru kenal, bertemu baru dua kali di sebuah komunitas. 

Bagi yang sudah lama kenal dengan penulis, You know lah betapa kikuknya penulis berinteraksi dengan orang yang baru kenal. Istilah yang sering digunakan "introvert" banget orangnya, cenderung berbicara secukupnya. Namun situasi ini berbeda ketika jalan sendirian, kalau ngobrol sama warga lokal dan nanya sana-sini malah lancar. 

Buat kalian yang tidak tau dengan Curug Ciismun, penulis akan mengulas secara singkat.  Lokasinya itu berada di area Kebun Raya Cibodas. Kalau mau backpackeran bisa naik bus arah cianjur dan turun di pertigaan Cibodas, nanti di lanjutkan dengan naik angkot ataupun ojek menuju pintu masuk kebun raya. 

taman teletubis kebun raya cibodas

Tiket masuk ke dalam Kebun Raya Cibodas adalah sebesar Rp. 16.500. Untuk menuju Curug Ciismun ini harus treking kecil-kecilan sekitar 30 menitan. Ada dua jalur menuju curug ini yaitu dari pintu belakang kebun raya cibodas lalu bisa juga melalui taman teletubis (tidak jauh dari kolam besar). Penulis sarankan lewat taman teletubis saja, karena view sepanjang jalannya bagus dan banyak dijumpai pohon-pohon besar.

pohon tinggi di kebun raya cibodas

jalur menuju curug ciismun

papan penunjuk jalan menuju curug ciismun
papan penunjuk jalan menuju curug

Jalur menuju Curug Ciismun ini berbatu dan tidak terlalu terjal, namun harus berhati-hati saat musim hujan karena licin.  Papan penunjuk jalan selalu ada ketika bertemu dengan pertigaan jadi tidak perlu khawatir tersesat. Penulis melihat beberapa warga lokal yang sedang mencari kayu bakar. 

curug ciismun kebun raya cibodas

Ketika curug sudah terlihat, penulis melihat dari kejauhan ramainya pengunjung yang datang. Karena tidak membawa baju ganti jadinya hanya foto-foto saja.

jalan raya puncak
foto jalan raya puncak

Saat kembali menuju Jakarta sudah bisa ditebak lalu lintas padat merayap. Akhirnya merasakan apa yang selalu diupdate oleh akun instagram Jakarta Info di akhir pekan. BTW gimana UAS-nya? haha aman terkendali kok yang penting internetnya lancar, seru juga ngerjainnya saat traveling.



Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
masjid islamic center tarakan

Penulis pernah mengulas mengenai keindahan Kepulauan Derawan, sebut saja Danau Labuan Cermin, Pulau Maratua, Danau Kakaban, dan Perairan Talisayan (tempat melihat whaleshark). Sedikit flashback perjalanan waktu itu, jasa open trip Derawan memberikan opsi dua tempat meeting point yaitu dari Tarakan atau Berau. Kebetulan saat itu Pesawat Sriwijaya Air masih mempunyai rute dari Jakarta menuju kedua bandara di kota itu. 

bandara juwata tarakan

Penulis akhirnya memilih meeting point di Tarakan saja, alasannya karena punya kenalan teman kantor yang bertugas di sana. Singkat cerita 7 September 2018 pukul tujuh malam penulis tiba di Bandara Juwata Tarakan.  Teman penulis bernama Aji, sudah menunggu di ruang tunggu kedatangan dan kami pun langsung melaju menuju pusat kota.

"Bro, kamu bawa baju kemeja gak?" ujar Aji. Pertanyaan yang agak aneh memang, rupanya malam itu juga temannya Aji melangsungkan resepsi pernikahan. Jadilah penulis berganti pakaian dan merapikan rambut ikal yang sudah kusut. Pengalaman yang unik, baru sebentar mata memencar melihat bandara Juwata tiba-tiba langsung diajak ke kondangan pernikahan orang yang tidak dikenal.  "jadi temenku ini orang jawa bro, dia penempatan kerja di Tarakan sudah dua tahun. eh ketemu jodohnya orang tarakan" cerita Aji saat itu. 

Penulis menginap malam itu di rumah dinas yang ditempati Aji dkk. Sungguh beruntung disambut dengan hangat di kota ini, honestly baru kali itu bertemu Aji. Sebelumnya hanya bercakap melalui whatsapp , itupun dapat nomornya dari teman penulis yang lain. Keesokan harinya penulis diajak keliling sebentar di sekitar Kota Tarakan, masih punya waktu sebelum jam 11 siang (janji berkumpul di tempat meeting point trip derawan).

"Sebetulnya ada tempat wisata kayak hutan kota gitu bro, tapi belum buka sekarang" ujar Aji. Motor yang dikendarai pun melintasi jalanan yang masih lengang, belum banyak lalu lalang kendaraan. "Kita ke Pantai Amal saja, gak terlalu jauh kok dari sini" suara Aji samar-samar terdengar dari balik kaca helmnya. 

pantai amal tarakan

Setibanya di Pantai Amal, suasana sepi melompong hanya ada pedagang warung yang masih bersarung. Hari jumat memang minim aktivitas di tempat wisata seperti ini, biasanya saat weekend ramai yang datang. 

Kami duduk-duduk saja sambil bertukar cerita, Penulis lebih banyak mendengarkan. Ada beberapa catatan kecil mengenai kota ini, Tarakan dianugerahkan tuhan dengan sumber daya alam minyak yang melimpah. Penulis awalnya mengira Provinsi Kalimantan Utara pusat pemerintahannya terletak di Tarakan. Rupanya salah besar karena ibu kotanya terletak di Tanjung Selor yang berbeda pulau dengan Tarakan. Untuk menuju ke sana bisa menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh 1,5 jam. 

"Bro, aku gak bisa lama-lama ya.  soalnya kebagian jadwal piket kerja hari ini, maaf ya gak bisa nemenin di pelabuhan" ujar Aji. Kesan pertama kali bertemu dengan Aji ini orangnya supel dan super baik, penulis kira dia off / libur kerja hari itu jadinya tidak perlu repot-repot menemani keliling melihat Kota Tarakan pagi itu.

pelabuhan tengkayu 1 tarakan

Selepas berpamitan dengan Aji, penulis menuju Pelabuhan Tengkayu I untuk bersiap berangkat ke Derawan.  Cerita lengkapnya bisa dibaca di : Keindahan Derawan di Kalimantan.

Perjalanan yang menyenangkan, beruntung bisa menyempatkan singgah di Tarakan meski hanya hitungan jam saja. Syukurlah dua tahun berselang mendengar kabar mutasi Aji ke Jakarta, bertemu lagi di momen yang tak biasa yaitu apel bulanan kantor :D



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Setiap masa ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada masanya. Demikian nasihat lama yang entah siapa  pertama kali memperkenalkan kalimat itu. Jakarta sudah mengalami pergantian gubernur berkali-kali, namun persoalan banjir tak pernah usai hingga muncul anekdot "Setiap Gubernur, ada banjirnya". Untuk mengatasi banjir tersebut dibuatlah kanal-kanal pengendali debit air yang tersebar di wilayah ibu kota. 

Kanal Banjir Timur (KBT) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Banjir Kanal timur (BKT) adalah kanal yang mengalir dari Cipinang Jakarta timur hingga bermuara di Pantai Marunda Jakarta Utara. BKT tidak hanya sebuah kanal biasa yang fungsinya sebagai pengendali banjir, salah satu sisi kanal terdapat jalur khusus untuk pesepeda dan pejalan kaki. Jalur ini terpisah ya dari jalan raya, jadi mobil dan motor seharusnya tidak boleh lewat. Meskipun tetap saja ada yang bandel dan menerobos ke dalam jalur ini. 

Penulis datang ke BKT pukul lima sore pada akhir pekan, niatnya mau manasin mesin kamera yang sudah lama menganggur di dalam tas. Oh ya, ini BKT yang di sekitar Cipinang dan Duren Sawit ya. Karena kalau bilang BKT saja menimbulkan tanda tanya karena aliran kanalnya panjang banget sampai Marunda. 

Kenapa berangkat sore hari? selain alasan klasik mager olahraga pagi, penulis memang mengincar foto sunset di BKT. Bagi yang menyukai fotografi berjenis human interest atau street photography (nye-triit) di BKT bakal banyak dijumpai objek yang menarik. Misalnya keramaian warga yang duduk bersantai di tepi kanal, bahkan  ada yang menggelar tikar di rerumputan sambil menikmati kopi hangat yang dijual oleh pedagang bersepeda. Nge-chill banget tuh, sambil menunggu senja. 

jembatan bkt cipinang jakarta timur
Jembatan BKT Cipinang

Penulis sempat beberapa kali berputar mencari sudut terbaik untuk memfoto sunset. Dari sekian banyak jembatan di sepanjang BKT penulis mengambil foto di dekat Jembatan BKT Cipinang, bisa dilihat di google maps. Namun sayangnya pencahayaan di pinggir kanal ini kurang memadai, ekspektasinya ada cahaya lampu jalan yang memantul ke aliran air namun realitanya hanya gelap gulita.

Foto Sunset di BKT Cipinang Jakarta Timur 

foto sunset di banjir kanal timur jakarta
Pohon-pohon di pinggir kanal

sunset di banjir kanal timur cipinang jakarta timur
Foto dari celah jembatan

foto sunset di bkt jakarta timur
Gedung-gedung tinggi terlihat dari BKT

Meski belum pernah ke BKT saat pagi hari, penulis bisa menebak kawasan ini akan lebih ramai terutama saat akhir pekan. Pepohonan yang rindang amat mendukung untuk jogging dan bersepeda, udara pagi juga masih segar minim dari polusi.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
foto bianglala dufan ancol
Bianglala Dufan

Lembaran pertama tahun 2022, postingan di blog ini akan kuselingi sedikit catatan kecil. Bukan mengenai catatan perjalanan, melainkan refleksi sejenak setelah melalui banyak hal di tahun 2021 ini. Kuharap ada sedikit manfaat yang kuberikan.

Tahun 2021 mungkin saja bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui. Tetapi cobalah untuk merenungi kembali betapa hebatnya kita telah melewati masa-masa sulit itu. Ada perasaan marah, kecewa, sedih, dan sesal. Namun jangan lupakan masih ada rasa bahagia, senang, dan syukur di tahun 2021. Selayaknya aku mengatakan terima kasih, atas setiap langkah yang dijalani, atas pemandangan yang bisa dilihat, atas kesembuhan dari sakit yang dialami, dan atas kebaikan dari orang-orang yang diterima. 

Terima kasih kepada orang-orang yang telah kurepotkan, wabil khusus keluarga dan teman2 terdekat yang dengan tulus membantuku dalam keadaan sulit dan butuh pertolongan. Kuharap Tuhan memberikan berkat atas kebaikan kalian dan dipenuhi keberkahan.

Ucapan maaf yang tulus kepada orang-orang yang telah kukecewakan. Maaf bila banyak kalimat ketus yang terucap, memberikan luka yang menganga di hati kalian. Tetapi percayalah, tidak ada sesenti pun niat untuk menyakiti. Maaf kepada orang yang membenciku. Kata orang-orang tua dahulu, hidup ini terlalu singkat untuk saling membenci. Marilah kita berdamai dan melapangkan hati.

Covid-19 masih menjadi musuh tak terlihat, tetapi ada musuh lain yang membungkus kehidupan sehari-hari yaitu rasa malas yang saban hari kian sulit untuk dibendung. Jam tidur kian merendah, yang diperparah dikarenakan hal yang sia-sia. Pada lembaran tahun 2022 aku berharap bisa jauh lebih produktif lagi, menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. 

Oh ya, komentar-komentar yang sobat kirimkan diusahakan untuk dijawab satu persatu, meski kadang agak lama. Terima kasih atas komentar positifnya, bahagia sekali ketika membaca apresiasi dari teman-teman sekalian. 

Salam - dodonulis 




 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Travel Blogger di Bangka Belitung
  • Naik Kapal Dari Muntok ke Tanjung Api-Api Membawa Mobil Pribadi
  • Itinerary Overland Sumba, Flashback Perjalanan 2018

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose