• Home
  • Sumatera
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau dan Kepri
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Bangka Belitung
    • Lampung
  • Jawa
    • DKI Jakarta
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
  • Kalimantan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Timur
  • Sulawesi
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Bali NTB NTT
    • Bali
    • Lombok
    • Sumba
    • Flores
  • Maluku dan Papua
    • Maluku
    • Papua
instagram Email

dodonulis

blog catatan perjalanan

konser jakarta hajatan ke 495 di jis

Saya tidak sering menonton konser secara langsung, ini baru yang ketiga setelah konser Sheila on 7 di PTC mall Palembang pada tahun 2016 dan grup band Gigi di Lapangan Banteng tahun 2017. Euforia Jakarta Hajatan tadi malam sangat pecah dan meriah. 

Meski bukan "anak konser", saya  antusias menikmati malam puncak ulang tahun Jakarta yang ke 495 tahun. Saya paling terkesan dengan penampilan solois Reza Artamevia dengan lagu hitsnya berharap tak berpisah, lalu ada penampilan grup band Padi dengan medley song harmoni dan kasih tak sampai. 

Jujur saja, saya tidak hafal tuntas lagu-lagu yang dinyanyikan tadi malam, paling hanya bagian ref saja. Bukan tipe penonton yang bisa sing along. Kehadiran grup band Padi membawa nostalgia masa-masa SMA yang pernah request lagu-lagu mereka di radio. Maklum dulu hp tidak diperbolehkan dibawa ke asrama, jadi hiburan di kamar dengerin radio (selain bermain game tentunya).

foto jis malam hari

Kembali bahas ke kegiatan tadi malam. Masyarakat yang hadir disebut-sebut hampir mencapai 70 ribu. Loh kenapa tidak bisa mencapai kapasitas maksimalnya? alasannya karena tribun timur digunakan sebagai panggung. Jadinya hanya tribun barat, utara, dan selatan saja yang terisi.

Ada yang bertanya kok saya bisa ikut nonton padahal bukan warga KTP DKI, ada yang bilang saya punya kenalan orang dalem dll. Lah lu nya aja nggak update berita :( kegiatan ini sebenarnya untuk masyarakat umum, bebas siapa saja bisa daftar melalui aplikasi JakLingko. Namun tiket yang tersedia hanya tribun selatan dan utara saja, itupun terbatas dan harus berhadapan dengan server aplikasi yang sempat bermasalah.

 Tribun barat dikhususkan kepada tamu undangan yang dipenuhi oleh perwakilan tiap kelurahan di DKI. Saya salut dengan konsep ini, warga Jakarta sebagai tuan rumah hajatan disediakan tempat khusus dan diprioritaskan di tribun utama :).

halte bus di jis

Pemprov DKI menyiapkan 100 bus gratis ke JIS dengan 12 titik lokasi penjemputan. Saya memilih naik bus di terminal Rawamangun yang lebih dekat dari tempat kerja. Setibanya di terminal saya melihat keramaian warga yang juga akan berangkat ke JIS. Kebanyakan perwakilan dari kelurahan Pisangan dan Rawamangun. 

Sudah lama tidak merasakan kemeriahan ulang tahun Jakarta setelah terakhir kali dirayakan secara masal pada tahun 2019 yang lalu. Selama dua tahun kemudian hanya secara simbolis karena pandemi covid. Selayaknya kita berterima kasih kepada para nakes dan termasuk ke kita sendiri yang disiplin mematuhi protokol yang dihimbau oleh pemerintah.

Jakarta hampir menginjak 5 abad, perayaan tahun ini digelar bahkan sejak akhir Mei hingga akhir juni. Saking banyaknya event di hari Sabtu kemarin, saya sempat bingung hendak ke mana. Pekan Raya Jakarta (PRJ) juga belum usai dan masih ada selama satu minggu ke depan. 

konser di jakarta internasional stadium

Konser Jakarta Hajatan di JIS digelar selama tiga jam, tayangan ulangnya bisa ditonton di channel youtube Pemprov DKI Jakarta. Saya sarankan jangan nyalakan atau melihat kolom live chat nya karena dipenuhi "saling balas komen " yang berbau politik wkwk. 

 Selamat ulang tahun Jakarta. Walau masih macet, isu polusi, dan banjir masih menjadi persoalan tetapi saya melihat lebih banyak hal baik. Menyenangkan banyak taman-taman yang dipugar, trotoar jalan utama di perlebar, transportasi publik kian terkoneksi, dan bermunculan ikon-ikon baru. 

Pada akhir artikel ini, saya ingin mengutip pantun pak Anies tadi malam. "Minggu pagi ke Jalan Fatahillah. Naik kereta turun di Jakarta Kota. Warga Jakarta enggak boleh menyerah. Meski pandemi masih di sekitar kita".


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
stadion kamal muara jakarta utara

Kamal Muara, Nama ini tidak asing bagi saya yang hobi menonton sepakbola Indonesia sejak kecil. Stadion Kamal Muara dulunya merupakan markas klub Ibu Kota yaitu Persitara. Klub Kebanggaan warga Jakarta Utara ini sempat berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia sebelum terdegradasi pada tahun 2009/2010. Mengingat nama Stadion Kamal Muara membuat saya mengenang Persitara yang sempat dihias nama-nama beken sekelas Tantan, John Takpor, Itimy Dickson, dan Rahmat poci Rivai.

Stadion Kamal Muara terletak di Jalan Kapuk Kamal Raya, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara. Saya berkunjung ke stadion ini saat akhir pekan, niat awal sebenarnya ingin motret di kawasan PIK 2 namun saya singgah dulu ke stadion ini yang tidak begitu jauh dari tujuan awal. 

Jalan menuju stadion banyak dilalui truk-truk besar, saya melihat ada angkot berwarna merah yang lalu lalang sebagai transportasi pengumpan Transjakarta. Patokan jalan menuju stadion yaitu terdapat Tugu Persada Nusantara dan gapura kelurahan berwarna merah. Jaraknya hanya 100 meter dari stadion.  

pintu masuk stadion kamal muara

Tidak ada biaya masuk ke dalam Stadion Kamal Muara, hanya bayar parkir saja sebesar Rp 2.000. Ketika memotret suasana luar stadion, saya dihampiri seseorang yang mengaku sebagai pengelola stadion dan bertanya tujuan saya memfoto. Saya bilang saja untuk mengisi blog pribadi dan diperbolehkan oleh yang bersangkutan. 

Ingat Laskar Si Pitung, Julukan Persitara

kali kamal dan stadion kamal muara

Di depan stadion terdapat kali kamal yang bila ditelusuri bermuara ke laut. Pada masa Persitara masih eksis di liga tertinggi tahun 2007, NJ Mania (supporter / tifosi Persitara) pernah mengukir sejarah dan tercatat dalam Rekor Muri ketika 540 supporter melakukan perjalanan menggunakan 11 perahu dari Muara Angke menuju Kamal Muara untuk mendukung Persitara bertanding. Peristiwa itu terjadi ketika bulan September 2007 (sumber wikipedia) .

Stadion Kamal Muara sudah lama ditinggalkan dari hingar-bingar kompetisi liga tertinggi. Persitara kerap berpindah-pindah markas karena stadion ini dianggap tidak layak pada gelaran ISL 2009. Persitara kadang bermain di Gor Seomantri di Kuningan Jakarta, bahkan terusir hingga luar Jakarta karena alasan izin keamanan. 

Tidak seperti kakak kandungnya yaitu Persija yang mempunyai dana besar,  Persitara  hanya mempunyai dana seadanya mengarungi kompetisi yang ketat. Persitara seperti di anak tirikan, hingga pada akhir musim 2009/2010, Laskar Si Pitung harus terdegradasi setelah terkapar di posisi buncit klasemen akhir. Kondisi kian mengenaskan ketika klub ini lagi-lagi turun kasta, kali ini ke liga tiga. 

Praktis hanya Persija satu-satunya tim Ibu Kota yang bermain di kompetisi teratas sepakbola Indonesia. Padahal duel klub ibu kota selalu menarik perhatian. Tentu kita sudah tak asing dengan Derby Della Capitale di Italia kala As Roma bertanding melawan Lazio. Ada juga derbi London yang mempertemukan tim papan atas sekelas Chelsea, Arsenal, Spurs di Liga Inggris. Lalu ada El Real melawan Atleti di liga Spanyol.

Kondisi Stadion Kamal Saat Ini

foto stadion kamal muara kandang persitara

Kini Stadion Kamal masih berfungsi dan dijadikan tempat latihan sekolah sepakbola (SSB). Ketika saya berkunjung, SSB Jakarta City FC sedang berlatih dan beruji tanding dengan SSB lainnya. Saya penasaran untuk melihat keseluruhan stadion ini, bagian atap tribun barat mulai mengelupas, cat mulai nampak pudar, dan sampah bekas nasi bungkus berserak. Tempat duduk tribun barat berbahan keramik, saya berbincang sebentar dengan orang tua yang sedang duduk di tribun barat, melihat anak-anak mereka yang sedang berlatih sepakbola.

ruang ganti stadion kamal

Lalu saya menuju ke kamar ganti yang lebih memprihatinkan. WC berbau pesing dan kotor, daun pintu sudah rusak, dan ruangan nampak gelap. Saya tidak tahan berlama-lama di sana, setelah melihat itu semua saya langsung berpindah ke Tribun Timur. Melewati lintasan atletik yang beralaskan tanah. Untuk kondisi rumput lapangan masih layak untuk dijadikan tempat latihan, meski beberapa titik terlihat gundul.

ssb jakarta city fc di stadion kamal muara

tempat duduk stadion kamal muara

pesawat melintas di atas stadion kamal muara

Tribun Timur tidak mempunyai atap, tempat duduknya sama-sama berbahan keramik. Suara pesawat yang sedang melintas terdengar nyaring dari Stadion Kamal. Wajar saja posisi stadion merupakan jalur landing station pesawat ke Bandara Soekarno Hatta.

Kandang Persitara Sekarang

Kini Jakarta sudah mempunyai stadion megah dan anyar yaitu JIS. Tentu untuk menggunakannnya perlu mengeluarkan biaya sewa. Saya rasa terlalu boros jika Persitara ingin berkandang di sana, apalagi hanya untuk laga liga tiga. Persija pun kabar-kabarnya justru malah menggunakan Stadion Patriot di Bekasi.

Bukan Stadion Kamal, Persitara kini bermain di Stadion Tugu yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Terdengar kabar, Gubernur Jakarta menebar janji akan merenovasi Stadion Tugu. Itu berarti Stadion Kamal bukanlah prioritas utama, namun tentunya Stadion Kamal tetaplah menjadi legenda stadion Jakarta. Bukti sejarah Persitara yang sempat eksis di kompetisi tertinggi sepakbola, tempat di mana nama-nama beken seperti Itimi Dickson, John Takpor, Tantan, dan Poci Rivai bermain.

Stadion Kamal Muara kini sebagai tempat pembinaan pemain sepakbola kelompok umur, diharapkan menjadi wadah pemain-pemain muda berbakat bermunculan. Ingat Persitara, ingat Stadion Kamal Muara. Maju terus Persitara, semoga secepatnya bisa promosi ke liga 2 dan liga 1. Salam takzim untuk NJ Mania.



Share
Tweet
Pin
Share
16 komentar

foto gedung sarinah malam hari

Gedung Sarinah merupakan mall pertama di Indonesia dengan bangunan bertingkat. Gedung ini mulai dibangun tahun 1962 dan diresmikan empat tahun setelahnya. Bung Karno merupakan sosok penggagas dibangunnya gedung ini, hal inilah menjadi alasan mengapa nama Sarinah dipilih yang lekat dengan kehidupan Sang Proklamator.

Gedung pencakar langit pertama di Jakarta ini banyak menyimpan kenangan dan sejarah. McD mulai melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia dengan membuka gerai pertama di Sarinah tahun 1991. Barack Obama juga sempat mengenang masa kecilnya di Jakarta, lalu menyebutkan nama Gedung Sarinah dalam pidatonya saat berkunjung di Indonesia. 

Kini Gedung Sarinah tampil dengan wajah baru setelah revitalisasi. Pemugaran pun dilangsungkan selama dua tahun lamanya, PT Wijaya Karya mengemban tugas menjadi salah satu kontraktor utamanya. Lalu bagaimana penampakan wajah baru Gedung Sarinah setelah renovasi? ini merupakan beberapa foto yang saya ambil ketika berkunjung ke Sarinah beberapa waktu yang lalu.

Penampakan Gedung Sarinah Saat Malam Hari

penampakan gedung sarinah saat malam hari

Jam operasional Sarinah adalah pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Menurut saya, waktu terbaik berkunjung ke Sarinah adalah sore hari ketika matahari tidak terlalu menyengat. Pada malam hari suasana Sarinah tetap hidup dengan lampu-lampu taman menyala. Area taman cukup luas dan terdapat kursi taman untuk nongkrong.

 Live Music di Anjungan Sarinah


live music di anjungan sarinah
anjungan sarinah malam hari

Pada sore hari di akhir pekan, sering diadakan pertunjukan musik di area teater bagian depan dengan mengundang penyanyi-penyanyi muda berbakat. Tangga-tangga di anjungan depan Sarinah selalu ramai oleh para pengunjung yang kebanyakan anak-anak muda. Pertunjukan musik ini dimulai pukul sempat sore hingga pukul lima sore. 

Relief Petani di Gedung Sarinah

relief petani di gedung sarinah

Ketika masuk ke dalam gedung, pengunjung dapat melihat relief yang menggambarkan aktivitas manusia yang sedang berladang dan berdagang. Berdasarkan papan informasi, relief ini dibuat awal tahun 60'an dan tidak tau siapa pembuat relief yang indah ini. 

Mengapa Namanya Sarinah?

sketsa wajah sarinah di gedung sarinah

Tentu bagi kita yang awam akan bertanya-tanya mengapa nama gedung ini dinamai Sarinah. Mall Sarinah dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan empat tahun berselang. Bung Karno merupakan penggagas gedung ini dan menamainya dengan Sarinah. 

Singkat kisah, Sarinah diceritakan dalam buku otobiografi bung karno berjudul Penyambung Lidah Rakyat, karya Cindy Adams. Sosok Sarinah adalah yang membantu Bu Ida dan Pak Soekemi (orang tua Bung Karno) merawat dan membesarkan Sang Proklamator semasa kecil. 

"Dialah yang mengajariku untuk mengenal cinta kasih. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat, massa rakyat, rakyat jelata." - Bung Karno

Skydeck Sarinah

skydeck sarinah

Pada lantai tiga terdapat skydeck yang luas dengan view gedung-gedung tinggi di sekitaran Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman. Kalau langit sedang cerah, melihat view sunset dari skydeck Sarinah sepertinya patut disambangi bagi kalian yang hobi foto-foto. Area ini belum sepenuhnya selesai, saat saya datang masih ada bagian yang sedang dalam proses pengerjaan. Menarik untuk dinantikan jika sudah selesai.

Foodcourt Nusantara

asinan betawi di gedung sarinah

Di bagian basement terdapat foodcourt yang menjajalkan makanan khas nusantara mulai dari nasi goreng, asinan betawi, batagor, sate, bakso, hingga jajanan nusantara. Pembayarannya sudah cashless, jadi disarankan membawa debit atau menyiapkan akun digital payment (gopay) kalian ya.

Bermacam Kerajinan Khas Indonesia

kerajinan khas indonesia di gedung sarinah

Sesuai dengan slogan Gedung Sarinah yaitu "the Window of Indonesia", di dalam gedung terdapat produk-produk kerajinan khas Indonesia mulai dari pakaian, kayu ukiran, wayang, hingga lukisan.

Eskalator Pertama di Indonesia

eskalator pertama di indonesia gedung sarinah

Bangunan yang mempunyai tangga berjalan atau eskalator pertama kali di Indonesia adalah Sarinah. Pengunjung dapat melihatnya saat naik ke lantai dua, eskalator lama itu sudah tidak beroperasi, digantikan oleh dua eskalator yang mengapitnya. 

Tips berkunjung ke Sarinah

Untuk kalian yang membawa kendaraan dapat parkir di Gedung Jakarta Theater. Saya sarankan jangan parkir di tempat liar (bahu jalan), selain menganggu pengguna jalan, tarifnya juga tidak jelas dan berisiko ditarik petugas dishub :D. Pengunjung juga dapat menggunakan bus transjakarta yang haltenya berdekatan dengan Gedung Sarinah. 








Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar

car free day di bundaran hi

Setelah absen sekian lama karena pandemi Covid-19, kini Car free day (CFD) hadir kembali di Jakarta. Saya sampai lupa kapan terakhir kali menikmati hari bebas kendaraan bermotor ini, sudah lama sekali. Saya pun mengecek lagi foto-foto lama, lalu menyadari ada banyak perubahan wajah atau tampilan Jalan Sudirman, Thamrin hingga Bundaran Senayan. 

Sejarah Car Free Day

Konsep CFD ini mulai diinisiasi oleh negara-negara Eropa. Tujuan mulianya adalah mengurangi tingkat pencemaran udara di kota. Belanda menjadi negara pertama yang menyelenggarakan pada tahun 1956, kemudian Prancis melaksanakan kegiatan serupa tahun 1995 untuk memperingati Green Transport Week di Kota Bath. 

Saya mengutip dari salah salah satu artikel GNFI, Car free Day pertama kali diterapkan di Indonesia pada 22 Oktober 2007. Fakta menariknya adalah Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan hari bebas kendaraan bermotor ini. 

Car Free Day berlangsung selama empat jam dari pukul enam pagi hingga sepuluh pagi. Jalanan Sudirman-Thamrin-Senayan perlu beristirahat sejenak dari keriuhan kendaraan yang lalu lalang selama hari kerja. Jeda beberapa jam mendengarkan bunyi klakson yang menyebalkan dari pengendara yang tidak sabaran.

Meski tidak terlalu sering, alasan saya sesekali datang di lokasi CFD karena biasanya ada kegiatan menarik di sana. Mulai dari pameran, pertunjukan seni, hingga kampanye peringatan hari besar (contoh : hari Bumi). Mungkin kalian masih ingat tarian Poco-poco terbesar yang melibatkan puluhan ribu orang pada tahun 2018 yang lalu, kegiatan ini dilaksanakan di sepanjang jalan protokol Jakarta ketika CFD berlangsung.

Lokasi Parkir Car Free Day

cfd dari patung kuda

Di mana lokasi parkir saat Car Free Day? Saya yakin pertanyaan ini akan muncul ketika kita pertama kali mencoba ikut CFD. Saya menyarankan kalian parkir di Irti Monas saja, atau bisa juga parkir di komplek Gelora Bung Karno. Dari kedua tempat itu bisa naik busway jika hendak berpindah tempat ke Sarinah, Bundaran HI, maupun kawasan Semanggi. Perlu diketahui, meski bebas kendaraan tapi bus transjakarta tetap beroperasi melewati kawasan Sudirman. 

Saya sendiri beberapa waktu lalu parkir di Irti Monas. Lalu berjalan kaki menuju patung ikonik di Jakarta yaitu Patung Selamat Datang, Bundaran HI. Awal artikel saya menyebutkan wajah baru sepanjang jalanan Sudirman, Thamrin, dan Senayan. Apa saja yang baru? saya yakin kebanyakan dari kalian sudah tau sih, apalagi yang bekerja di kawasan ini. Langsung saja, berikut tempat yang bisa kalian datangi ketika CFD.

Trotoar yang Nyaman

Dalam postingan blog ini saya berusaha menghindari menyebut kata nyaman, karena saya tidak ingin membawa ekspektasi pembaca yang berlebihan, kadang ulasan saya tidak sesuai dengan apa yang pembaca alami. Namun khusus untuk ini, saya berani bilang trotoar di Jalan Sudirman ini nyaman bagi pejalan kaki. Jalur pedestrian yang lebar, tanaman hias seperti bougenvile tumbuh segar, dan tentunya ramah disabilitas. 

Gedung Sarinah 

gedung sarinah

Gedung Sarinah sempat ditutup sementara selama dua tahun untuk renovasi sejak 2020. Saya belum pernah datang ke Sarinah saat bangunan lama masih eksis. Barulah pada bulan Mei yang lalu saya datang ke sini dan saya terkagum dengan fasad luar gedung ini. Bagian depan gedung terdapat ruang terbuka untuk pertunjukan seni dan gelaran. Di lain kesempatan saya masuk ke dalam gedung dan ada banyak hal menarik yang dapat diceritakan, mungkin di lain postingan. Jam buka Gedung Sarinah mulai pukul 10.00 s.d. 21.00 WIB. 

JPO Pinisi

JPO yang berfungsi sebagai tempat penyeberangan orang bertambah fungsi yaitu estetika. Bentuknya unik, modern, dan tampil necis di tengah bangunan tinggi di kawasan Sudirman. Sesuai namanya, tampilan JPO ini terlihat seperti kapal pinisi. Jembatan ini terintegrasi dengan halte Transjakarta Karet. JPO Pinisi selalu ramai ketika akhir pekan, bukan hanya untuk menyebrang tetapi ramai oleh para warga yang ingin potret sana, potret sini.

Bundaran HI

Sentralnya kegiatan CFD ya di Bundaran HI, monumen ikonik Jakarta yang memperlihat sepasang patung manusia yang melambaikan tangan. Filosofi patung ini sebagai bentuk ucapan selamat datang kepada tamu yang hadir di Jakarta, selesai dibangun pada tahun 1962 dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta. 

Saat CFD berlangsung, di sekitaran bundaran banyak pedagang kaki lima yang berjualan makanan. Jadi kalau capek berjalan kaki, setelah itu bisa isi lagi energi dengan somay, batagor, atau ketoprak :D CFD kok olahraga, CFD itu ya jajan sama foto-foto wkwkw 

Naik MRT Jakarta

mrt jakarta
pintu keluar mrt stasiun senayan
 

Ingin mencoba sensasi naik kereta bawah tanah? sekarang Jakarta bisa disandingkan dengan negara tetangga Singapura yang lebih dulu punya MRT. Jalur MRT Jakarta membentang dari kawasan Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Kalau sudah capek jalan kaki ketika CFD namun masih ingin melihat-lihat komplek GBK, kalian bisa menggunakan MRT ini. Turun di stasiun Istora lalu masuk melalui gerbang pintu 7 yang letaknya berdekatan dengan Hutan Kota GBK.

Hutan Kota GBK

hutan kota gbk

Sebenarnya kalau dlihat dari luasnya ini belum bisa dikategorikan sebagai hutan kota. Namun karena sudah melekat namanya jadinya keterusan menyebutnya dengan hutan kota. Salah satu ruang terbuka hijau yang cocok buat menghabiskan akhir pekan. Setelah beres CFDan, saya mampir ke hutan kota sebentar untuk memotret beberapa foto. 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
loker penitipan barang di gbk

Suka lari-larian di GBK tapi bingung mau nitip barang di mana? Aplikasi PaxelBox bisa menjadi solusi bagi kalian yang ingin menitipkan tas, sepatu, botol minum, dan barang-barang lainnya di dalam loker yang bisa disewa. Biaya sewa loker di GBK tergolong murah, untuk ukuran medium seharga 11 ribu rupiah lalu ukuran large harganya Rp 16.500. 

Lokasi Loker Paxel di GBK

lokasi loker penitipan barang di gbk

Semenjak pandemi Covid-19 mereda, saya kembali rutin lari. Meskipun tidak secepat dan sejauh dulu, paling hanya lima kilometer saja dengan pace 5,30 s.d. 6.00. Lokasi lari favorit saya adalah di Velodrome Rawamangun karena lokasinya dekat dengan tempat kerja. 

Selain itu biasanya setiap akhir pekan saya lari di Ring Road GBK. Alasan saya suka lari di GBK meski jauh dari rumah adalah lingkungannya yang teduh karena banyak pohon.  Lalu patokan panjang lintasan lari di Ring Road 1 km, jadi tidak perlu repot mengecek jarak lari di strava.

Ketika lari di GBK, saya biasanya membawa banyak barang bawaan yang tidak muat jika dimasukkan ke dalam jok motor yang sempit. Oleh karena itu saya menyewa loker yang lokasinya terletak di depan garuda store Zona 9B. 

loker paxel penitipan barang di gbk

Apakah sewa loker di Paxelbox aman? menurut saya aman karena buka/tutup lokernya sudah menggunakan scan barcode di aplikasi smartphone kita, jadi tidak perlu membawa anak kunci yang berisiko hilang/jatuh. 

Cara menyewa loker Paxelbox di GBK

Tentunya kita harus install aplikasi Paxel terlebih dahulu, bisa download di playstore maupun applestore. Kemudian ikuti langkah-langkah ringkas berikut.

1. Buka Aplikasi Paxel lalu pilih PaxelBox

cara sewa loker di aplikasi paxel

2. Pilih lokasi Official Garuda Store, maka akan muncul pilihan C052, C046, C051 beserta jumlah loker yang tersedia. Pilih salah satu diantara ketiga loker tersebut.

3. Lalu pilihlah ukuran loker yang kita inginkan. Untuk ukuran medium muat untuk satu tas, kalau kalian datang bareng temen dan membawa lebih dari satu tas saya sarankan pilih yang large/extra large.

4. Selanjutnya memilih durasi sewa yang hitungannya per jam. Ini sih tergantung kita mau berapa lama lari, saya biasanya menyewa satu jam saja karena larinya paling lama setengah jam. 

aplikasi paxel sewa loker gbk

5. Kemudian lanjut ke pembayaran, bisa menggunakan GoPay, Dana, ataupun Paxelcredit.

6. Setelah selesai bayar, kita akan mendapatkan QR Code untuk membuka loker PaxelBox. Cara menggunakannya arahkan saja QR Codenya pada scanner yang tersedia di loker.

7. Setelah memasukkan barang ke dalam loker, tutup rapat pintunya dan loker akan terkunci otomatis. Kalau mau membukanya kembali arahkan saja QRcodenya lagi.

Bagaimana mudah bukan caranya?  Kalau kalian masih kebingungan cara menyewa dan menggunakan lokernya, kalian bisa bertanya ke staf garuda store yang ada di dalam outlet. Saya ketika pertama kali mencoba nyewa loker juga minta bantuan mereka. Selain di GBK, Loker PaxelBox ini juga tersedia di beberapa tempat seperti Mall, Apartemen, dan Halte.

Lokasi Parkir di GBK

gbk malam hari

Rasa-rasanya tidak lengkap jika tidak membahas lokasi parkir di kawasan GBK. Saya biasanya memarkirkan sepeda motor saya di parkiran Istora dan Stadion Aquatik. Pembayaran retribusi parkir di GBK sudah tidak menggunakan uang tunai lagi, melainkan sudah wajib memakai e-money. Jadi sebelum kalian berangkat ke GBK pastikan membawa E-money untuk parkir kendaraan kalian.

Semoga bermanfaat, salam sehat :)


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

 

sunset pantai marunda

Pada sebuah kesempatan, saya menguatkan niat berkeliling di Kawasan Utara Jakarta untuk pertama kali. Tujuannya selain untuk hunting foto aktivitas sekitar pelabuhan, saya ingin mencari spot foto sunset dengan view laut. Pantai Ancol sih sudah terlalu mainstream, apalagi ditambah biaya masuk sebesar Rp 25.000 yang menurut saya mahal. Jadilah saya melipir ke Pantai Marunda yang berada di sudut Ibu Kota. Pemandangan sunset di Pantai Marunda tak kalah ciamik, terkesan lebih natural dibandingkan dengan pantai Ancol.  Sederhana tanpa polesan apapun. 

Pantai merupakan tempat terbaik untuk menikmati keindahan senja. Matahari yang perlahan turun ke Cakrawala membuat anggun warna langit yang keemasan. Jakarta bias dengan istilah kota metropolitan, gedung-gedung pencakar langit yang saban tahun bertambah banyaknya. 

Meski begitu warga Ibu Kota masih bisa menikmati suasana matahari terbenam di tepi pantai, jangan lupakan lokasi geografis ibu kota yang berada di dekat laut. Untuk menggaungkan destinasi pesisir,  Pemkot Jakarta Utara memiliki program wisata dengan tema 12 destinasi wisata pesisir. 

12 destinasi wisata pesisir jakarta

Adapun 12 destinasi pesisir Jakarta Utara yaitu :

1. Taman Suaka Margasatwa Muara Angke

2. Sentra perikanan Muara Angke

3. Kawasan Sunda Kelapa

4. Kampung Luar Batang

5. Sentra Belanja Mangga Dua

6. Taman Impian Jaya Ancol

7. Bahtera Jaya Ancol

8. Stasiun Tanjung Priok

9. Jakarta Islamic Center

10. Kampung Tugu

11. Kampung Marunda

12. Sentra Belanja Kelapa Gading

Program destinasi pesisir ini sudah lama dijalankan, beberapa destinasi sudah populer seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Muara Angke, dan Ancol. Saya mengajak sobat melihat kawasan lain melalui tulisan ini, yaitu kawasan Marunda. Setidaknya ada tiga objek wisata menarik di sana, yaitu Masjid Al Alam, Rumah Si Pitung, dan Pantai Marunda tentunya.

Cara ke Pantai Marunda

masjid al alam marunda

Saya menggunakan sepeda motor untuk menuju Pantai Marunda. Untuk setting GPSnya saya sengaja mengarahkan ke Masjid Al Alam karena lokasinya lebih jelas di google maps.  Masjid Al Alam merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta, termasuk ke dalam cagar budaya DKI Jakarta. Ketika mendekati titik lokasi, saya melihat pohon-pohon manggrove yang identik dengan kawasan pesisir.

Sebelum ke Pantai Marunda, saya berkunjung ke rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam terlbih dahulu. Barulah sekitar jam empat sore saya beranjak ke Pantai Marunda. Untuk parkir motor dapat diletakkan di dalam halaman masjid, karena lokasi Pantai Marunda sangat berdekatan dengan Masjid Al Alam. 

penunjuk arah pantai marunda

Pengunjung bisa keluar lewat gerbang kecil di samping masjid. Terdapat penunjuk arah yang mengarah ke Pantai Marunda yang terpampang jelas. Saya pun menelusurinya, dan benar saja pemandangan laut sudah terlihat setelah seratus meter saya berjalan kaki. 

anak-anak di pantai marunda

Saya melihat riuh riang anak-anak yang sedang berenang di laut. Melompat dari tangga bambu yang menjorok ke laut. Anak-anak tersebut meneriaki saya yang sedang fokus memotret sekitaran pantai. "Bang, fotoin kami dong" ujar salah satu anak. Nampaknya kamera yang saya pegang mencuri perhatian mereka. 

foto sunset pantai marunda

Matahari perlahan tumbang, menimbulkan warna keemasan di sebelah barat. Kapal-kapal tongkang terlihat di kejauhan, yang menandakan kawasan ini berada di dekat pelabuhan besar. Saya duduk di tanggul-tanggul yang terbuat dari batu-batu besar, sambil menikmati sunset dan suara pecahan ombak yang menenangkan.

Lokasi Pantai Marunda sepertinya sulit di akses dengan transportasi publik. Bisa sih sebenarnya, tapi harus berganti-ganti angkot yang tujuannya ke Rusunawa Marunda. Paling flesibel dan saya sarankan pakai kendaraan pribadi saja, namun hati-hati karena jalanannya ramai oleh truk tronton pembawa peti kemas.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Official Logo

Official Logo
Pada tanggal 8 Oktober 2022, blog ini mempunyai logo resmi untuk pertama kali. Sudah lama saya berkeinginan untuk membuat logo sebagai identitas blog, terima kasih kepada seseorang yang telah membantu mengkreasikan logo yang luar biasa ini. Logo ini sebagai bentuk semangat untuk terus konsisten dalam membagikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak ucapan dan respon yang baik dari para pembaca. Terima kasih atas energi positifnya :)

Popular Posts

  • Kolam Renang Bojana Tirta, Murah dan Nyaman
  • Transportasi Umum dari Pangkalpinang ke Sungailiat
  • Travel Blogger di Bangka Belitung
  • Naik Kapal Dari Muntok ke Tanjung Api-Api Membawa Mobil Pribadi
  • Itinerary Overland Sumba, Flashback Perjalanan 2018

Tentang Penulis

Halo para pembaca, penulis adalah seorang pemuda kelahiran tahun ’97. isi blog ini seputar cerita dan catatan penulis ketika berkunjung di beberapa provinsi di Indonesia, tujuan membuat blog ini supaya dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang mempunyai hobi traveling. penulis dapat dihubungi dengan berkirim email ke dodonulis1@gmail.com

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

Mencoba Bertahan - G.A.V.K - Song - 2022

recent posts

    Pages

    • Privacy Policy
    • About Me
    • Disclaimer
    • Contact

    BloggerHub

    BloggerHub Indonesia

    Created with by ThemeXpose